📋 *INDIKATOR DITERIMANYA AMALAN SELAMA RAMADHAN*
✍ Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambali -rahimahullah- menuturkan :
أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة و عدم قبولها
“Bahwa kembali lagi melakukan puasa pasca puasa Ramadhan, merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah jika menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan shalih setelah itu. Sebagaimana yang diungkapkan oleh sebagian ulama : "Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya".
Oleh karena itu, siapa pun yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan setelahnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima.
Sedangkan orang yang melakukan kebaikan lalu setelahnya melakukan keburukan, maka itu tanda tertolak dan tidak diterimanya kebaikannya.” *[Lathaif Al-Ma’arif, hal. 388]*
✍Al-Allamah DR Shalih bin Fauzan-hafizahullah- menuturkan :
ومن علاماتِ القبولِ، في رمضانَ وفي غيره : اتباعُ الحسنةِ بالحسنة، فإذا كانت حالةُ المسلمِ بعدَ رمضانَ حالةً طيبةً، يكثرُ من الحسناتِ والأعمالِ الصالحة، فهذا دليلٌ على « القبول »
أما إن كان العكس، يتبع الحسناتِ السيئاتِ، فإذا خرجَ رمضانَ أتبعه بالسيئاتِ والغفلاتِ والإعراض عن طاعةِ الله، فهذا دليلٌ على « عدم القبول »
"Diantara tanda-tanda diterimanya (amalan shalih) baik dibulan Ramadhan maupun selainnya, adalah suatu (amalan) kebaikan akan diikuti dengan (amalan) kebaikan setelahnya, jika keadaan seorang Muslim pasca Ramadhan keadaannya baik, banyak melakukan kebaikan dan berbagai amalan shalih, maka ini menunjukkan tanda "diterima".
Adapun jika sebaliknya, (melakukan) kebaikan lalu setelahnya diikuti dengan keburukan, setelah keluar dari Ramadhan kembali melakukan berbagai keburukan, kelalaian dan berpaling dari ketaatan kepada Allah, maka ini menunjukkan tanda "tidak diterima" (amalan kebaikan yang sebelumnya)." *[Majalis Syahr Ramadhan Al-Mubarak, hal 119].*
✍ *Ustadz Hilal Abu Naufal Al Makassary Hafizhahullah*
__ °•°•°•°•° __