Sabtu, 21 Oktober 2017

*Beri Tanda pada Hafalanmu!*

*Beri Tanda pada Hafalanmu!*

Pernahkah Anda terpikir mengapa Allah subhanahu wa ta'ala turunkan Alquran kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam dan para sahabat butuh waktu lebih dari 22 tahun? Mengapa harus begitu lama? Apakah mereka bukan golongan cerdas nan cendekia? Ini fakta pertama.

Fakta selanjutnya wahyu yang turun kepada mereka tidak berurutan, dimulai dari sebagian surat Al Alaq, Al Qalam, Al Muddatsir, Al Muzammil, Ad Duha, dst. *Hebatnya mereka adalah kaum yang tidak bisa baca-tulis!* Jadi kesemuanya mereka hafal dalam kepala!

Setelah sekian lama menghafal ayat Alquran sejumlah 6236 ayat, maka di saat Allah meminta mereka menyusun kembali hafalan mereka terhadap urutan surat seperti sekarang yang dimulai dari Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran, dst. Mereka tidak menjumpai kesulitan.

Coba renungkan, apa rahasia dari dua fakta itu? Inilah ilmu cara menghafal _super memory_ yang harus kembali digali oleh ummat!

Ternyata setelah direnungi, teknik ini amat sederhana adanya. Manusia terlalu sering diilhami Allah subhanahu wa ta'ala memori permanen dalam hidupnya yang tidak pernah ia lupa untuk selamanya. Contohnya adalah mungkin dalam hidup Anda pernah alami kejadian yang tidak mungkin terlupa, seperti kejadian yang amat menyenangkan, menyebalkan, menyedihkan dan banyak kejadian lain yang melibatkan emosi.

Seperti kejadian Tsunami Aceh pada ujung 2004 misalnya. Bagi rakyat Aceh yang mengalami kejadian ini tidak akan mungkin pernah terlupa. Bagaimana suasana kacau-balau saat itu, teriakan manusia yg terdengar meminta tolong, gelombang air yang terlihat begitu jelas. Korban jiwa yang berjatuhan, dan banyak lagi pemandangan yang tidak mungkin terlupa. Begitu menakutkan, menyedihkan dan mengharukan. Mengobok-obok jiwa hingga tak mungkin terlupa. Itulah memori permanen yang tak mungkin terlupa. Sebab melibatkan emosi manusia, bukan sekedar hafalan yang diulang-ulang.

Demikianlah alasan mengapa Allah subhanahu wa ta'ala turunkan Alquran perlu waktu lebih dari 20 tahun. Dia subhanahu wa ta'ala turunkan ayat Alquran dengan banyak kejadian yang tak mungkin terlupa oleh kaum muslimin dalam berbagai kesempatan seperti perang Badar, perang Ahzab, dan kejadian lain yang disebut dengan ASBABUN NUZUL.

Apakah kini Anda sudah pahami kata kunci dari memori yang permanen? Kata kuncinya adalah EMOSI.

*Libatkanlah emosi dalam setiap hafalanmu.* Beri tanda dengan emosi yang beragam; baik senang, sedih, senyum, kesal, dll.

Maka Anda akan dapati bahwa hafalan Anda akan permanen dan tidak akan lupa untuk selamanya.

Wassalam,
*@bobbyherwibowo*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar