Rabu, 28 Maret 2018

MENULIS ITU SUNNAH

MENULIS ITU SUNNAH

Yang saya khawatirkan dari majunya teknologi adalah keengganan untuk mencatat ilmu.
Merasa bisa save posting, photo, screen shoot, rekam, live streaming dan share. Lantas tak ada ilmu yang ditulis. Tak ada ilmu yang dicatat.

Padahal kata Rasulullah Sholallahu'alaihi wassalam..
“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”

Para ulama pun memiliki pendapat yang sama..

=============================

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

“Seorang penuntut ilmu harus semangat dalam mengingat-ingat dan menghafalkan apa yang telah ia pelajari, baik dengan hafalan di dalam dada ataupun dengan menuliskannya. Sesungguhnya manusia adalah tempatnya lupa, maka jika dia tidak bersemangat untuk mengulang dan mereview pelajaran yang telah didapatkan, maka ilmu yang telah diraih bisa hilang sia-sia atau dia lupakan” (Kitaabul ‘Ilmi hal. 62)

==============================
Demikian pula Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,

"Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang, setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja."

==============================

Sampai-sampai Asy-Sya’bi rahimahullah berkata,

“Apabila engkau mendengar sesuatu ilmu, maka tulislah meskipun pada dinding”.

Itulah pentingnya menuliskan ilmu..
Dan sampai hari ini saya masih mencatat perkataan guru-guru saya, karenanya, saya bisa kembali membagikannya kepada kawan-kawan.

Catatlah meski tak jumpa. Dan bawalah penamu ke majelis sebagai senjatanya para pembelajar.

Al Hasan Bin Ali berkata,
"Pelajarilah ilmu agama,.Karena kalian sekarang adalah kaum yang kecil dan esok hari kalian akan menjadi pembesarnya mereka. Maka barangsiapa di antara kalian tak sanggup menghafalkan (ilmu), maka hendaklah dia mencatatkannya."

#NasihatUntukDiri #Hikmah

Andre Raditya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar