Jumat, 27 September 2019

Trik membawa anak kecil ke masjid agar tidak gaduh mengganggu jamaah shalat.*

📝 ‼ *Trik membawa anak kecil ke masjid agar tidak gaduh mengganggu jamaah shalat.* 💡👥

1⃣ Sebelum berangkat jelaskan apa itu masjid dan bagaimana seharusnya anak bersikap di masjid.

2⃣ jangan biarkan anak anda membawa serta atau mengantongi mainan ketika hendak berangkat ke masjid.

3⃣ Persiapkan pakaian anak agar mengenakan pakaian untuk shalat bukan pakaian untuk bermain.

4⃣ Sesampai di masjid, gandeng tangan anak agar ikut masuk masjid.

5⃣ Dudukkan anak di sebelah anda.

6⃣ Jangan biarkan anak anda duduk atau berdiri shalat di sebelah sesama anak kecil.

7⃣ Bila anak mencuri kesempatan dan keluar dari masid atau membuat gaduh di masjid, segera cari anak anda dan gandeng kembali tangannya untuk masuk ke masjid dan duduk di sebelah anda.

8⃣ Jangan lupa untuk kembali mengingatkan adab di masjid yang seharusnya dilakukan anak anda.

9⃣ Ketika shalat didirikan, kondisikan agar anak ikut mendirikan shalat di sebelah anda, sehingga anda bisa mengawasi dan membimbingnya bila di tengah shalah anak anda membuat kegaduhan atau bermain.

🔟 Selesai shalat lakukan evaluasi terhadap sikap anak selama di masjid, dan sampaikan hasil evaluasi anda kepada anak.

1⃣1⃣ Jangan lupa mengapresiasi anak bila dia bersikap baik.

1⃣2⃣ Kadang kala beri hadiah atau hukuman yang mendidik atas prestasi dan kegagalannya,

1⃣3⃣ Selalu panjatkan doa untuk anak anda agar menjadi anak yang rajin mendirikan shalat.

Nabi Ibrahim 'alaihissalam saja rajin berdoa untuk anaknya agar menjadi penegak shalat ;

رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

_"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."_
(QS. Ibrahim : 40)

1⃣4⃣ Sering seringlah kisahkan cerita para ulama' yang rajin shalat dan juga keutamaan shalat berjamaah di masjid, termasuk keutamaan masjid.

1⃣5⃣ Sampaikan kepada anak anda apa impian anda tentang masa depan anak anda dengan ibadah shalat.

1⃣6⃣ Lakukan semua kiat di atas dengan ikhlas sebagai satu kewajiban mendidik anak.

1⃣7⃣ Tunaikan semua kiat di atas dengan lemah lembut.

1⃣8⃣ Oh iya.jangan lupa bantu menyusun kegiatan anak agar sesuai dengan jadwal shaJat fardhu.

1⃣9⃣ Dan penting sekali anda mengoreksi diri, sudahkah anda memberi keteladanan kepada anak anda? 

🤲 Semoga bermanfaat.

✍🏻 Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, Lc. MA.

══════ 🌺✿🌺 ══════ 
Repost by :  
☘ *MUSLIMAH ISTIQOMAH* ☘group sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah (  _akhwat_ )
☎ Admin : +62812 6468 4099 / +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)

Rabu, 25 September 2019

SAAT KITA JADI ORANGTUA

*SAAT KITA JADI ORANGTUA*
oleh @ulum.asaif / @ulumasaif

Shubuh hari ini saya seperti mendapat makna baru (apakah ini ilham?) yang sangat mencerahkan dari QS. Al Isra [17]: 23.

Semoga pemaknaan yg bagi saya adalah 'makna baru' ini tidak melenceng dari para Ulama terdahulu.

Bismillaah.

Saat kita menjadi orangtua..
kita telah menjadi manusia yg dimuliakan oleh Allah SWT. Di dalam Al Quran, tidak ada sosok yang dimuliakan setelah para Nabi dan Rasul, kecuali orangtua.

Di QS. 17: 23
Perintah berbuat baik kepada orangtua itu disejajarkan dengan perintah untuk tidak syirik kepada Allah Ta'aala.

Artinya, saat kita punya anak, kita harus tahu ini anak kalau nanti sudah mukallaf atau aqil baligh, dia akan mendapat perintah untuk berbuat baik kepada kita selaku orangtuanya.

Maka, apa yang bisa kita lakukan sekarang sebagai orangtua untuk membantu anak-anak menyambut perintah tsb adalah dengan BERBUAT BAIK KEPADA MEREKA.

Tingkah laku orangtua lah yg akan direkam oleh anak-anak.

Sehingga saat anak-anak kita nanti tumbuh dewasa dan menyambut perintah untuk berbuat baik kepada orangtua, mereka tidak menganggap perintah itu sebagai beban.

Anak-anak kita jadi punya skema (referensi tingkah laku) yang mereka dapatkan juga dari kita (orangtuanya) yang telah berbuat baik kepada mereka.

Panduan untuk berbuat baik kepada orangtua bahkan sudah sangat jelas disampaikan ayat 23 surat Al Isra tadi:

فلا تقل لهما افّ
ولا تنهر هما
وقل لهما قولا كريما

1. Jangan UFF!
2. Jangan membentak
3. Ucapkan kata-kata yang baik

Di dalam kamus, kita tidak akan menemukan arti dari UFF (افّ atau افف). Sebab UFF bukanlah sebuah kata. UFF adalah Ekspresi.

Jadi panduan berbuat baik nomor satu adalah Ekspresi; nomor dua adalah Intonasi; dan nomor tiga adalah Kata-kata.

Pemaknaan atas ayat tersebut tiba-tiba mengingatkan saya pada penelitian Guru Besar UCLA, Albert Mehrabian, bahwa dalam komunikasi:
.
7% makna pesan berasal dari kata-kata (VERBAL);
38% makna pesan berasal dari intonasi suara (VOCAL); dan
55% makna pesan berasal dari ekspresi wajah (VISUAL).

Bisakah Anda melihat korelasinya?

Al Quran sudah sangat rapi mengurutkan berdasarkan dampaknya:

1. Jangan UFF! (ini Visual)
2. Jangan membentak (ini Vocal)
3. Ucapkan kata-kata yang baik (ini Verbal)

MasyaAllah!

Kembali bahwa kita adalah orangtua, tulisan ini ingin mengajak sama-sama, mari kita bantu anak-anak kita kelak menyambut perintah di QS. 17:23 dengan kerelaan hati. Yaitu sejak sekarang, sebagai orangtua kita mulai:

1. Berikan EKSPRESI terbaik kepada anak-anak;
2. Sampaikan kata-kata dengan INTONASI terbaik; dan
3. Ucapkan hanya KATA-KATA terbaik kepada anak-anak.

Dengan begitu, anak-anak memiliki inspirasi bagaimana menyambut perintah Allah untuk berbuat baik pada orangtua, kelak setelah mereka menjadi Mukallaf.

Senin, 23 September 2019

SOMBONG TERSELUBUNG

*SOMBONG TERSELUBUNG*

Seorang pria yang sedang bertamu di rumah seorang KETUA ORGANISASI tertegun heran,  ketika melihat Sang KETUA sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih.

Pria itu bertanya:
Apa yang sedang Anda lakukan Pak  KETUA ?

Pak Ketua menjawab dgn Tersenyum :
Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasihat.
Saya berikan banyak nasihat yg bermanfaat.
*Namun, setelah tamu itu pulang saya merasa jadi orang hebat.*
*Kesombongan saya mulai muncul*.
Oleh karena itu, saya lakukan  PEKERJAAN INI *untuk membunuh perasaan SOMBONG itu*.

*SOMBONG adalah PENYAKIT HATI yang sering menghinggapi kita semua.*

*Siapa saja dan apapun statusnya, orang awam atau TOKOH AGAMA bisa juga dihinggapi penyakit sombong ini*.
Bahkan di kalangan para  *PENGKOTHBAH pun*,  benih-benih kesombongan kerap muncul tanpa mereka sadari.

*Ditingkat ke-1*:
SOMBONG disebabkan oleh *FAKTOR MATERI*, di mana kita merasa :
~ Lebih kaya,
~ Lebih berkuasa,
~ Lebih tinggi jabatan,
~ Lebih rupawan &
~ Lebih terhormat daripada orang lain.

*Ditingkat ke-2* :
SOMBONG disebabkan oleh *FAKTOR KECERDASAN*, kita merasa :
~ Lebih rajin
~ Lebih pintar
~ Lebih kompeten
~ Lebih berpengalaman
~ Lebih berwawasan dibandingkan dengan orang lain.

*Ditingkat ke-3:*
SOMBONG disebabkan oleh *FAKTOR KEBAIKAN*, kita sering menganggap diri kita:
~ Lebih bermoral
~ Lebih pemurah
~ Lebih banyak amalnya
~ Lebih bersemangat berjuang dan beribadah
~ Lebih banyak kontribusinya untuk umat.
~ Lebih besar dari orang lain berdasarkan apa yang sudah dicapai, seraya meremehkan orang lain dengan menganggapnya orang kecil.
~ Lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

*Yang menarik...., Semakin Tinggi tingkat KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.*

*SOMBONG karena MATERI mudah terlihat.*

Namun,

*SOMBONG karena PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG karena KEBAIKAN,SULIT DILIHAT.*
Karena, ....
*seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.*
Cobalah setiap hari kita *melakukan INTROSPEKSI diri.*

Kadang kita butuh orang lain utk mengintrospeksi diri,

kita juga butuh kritikan dan masukan dari orang lain.

Mari kita sadari bahwa setiap hal yang baik, yang bisa kita lakukan *itu semua adalah karena izin dan pertolonganNya saja*,
maka hendaklah kita banyak bersyukur kepada-Nya.
*Semua itu adalah ANUGERAH-NYA.*

*KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pada KEHINAAN DIRI dan KEJATUHAN yang mendalam.*
*Tetaplah BERSABAR dan RENDAH HATI*.

*Ketika lahir, dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong...*

*Waktu datang kita tidak membawa apa-apa, waktu pergi kita juga tidak membawa apapun.*

*Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan,* jangan minder karena miskin dan rendah, bukankah kita semua hanyalah tamu didunia ini, pada waktunya kita pulang keakherat dan semua milik kita hanyalah titipan dari Allah SWT yang se waktu2 diambilNya !

*TETAPLAH RENDAH HATI* seberapapun tinggi kedudukan kita.

*TETAPLAH PERCAYA DIRI* seberapapun kekurangan kita.

*HANYA SATU KEPUNYAAN KITA* yang bukan pinjaman, yg akan kita bawa kemana pun kita pergi,
yaitu IMAN + PERBUATAN.

ILMU DARI SEGELAS AIR

Bismillah

ILMU DARI SEGELAS AIR

Manusia akan dibedakan derajatnya hanya dengan satu gelas air...

Orang yang punya ilmu dia mengambil gelas dengan tangan kanannya.
Maka dia mendapat satu pahala,
karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, "Makanlah dengan tangan kanan." (HR. Muslim).

Dan ketika akan meneguknya dia mengatakan, "Bismillah"
maka dia mendapat dua pahala, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Ucapkan Bismillah." (HR. Muslim)

Ketika dia akan meminumnya tidak meniupnya walaupun panas, maka dia mendapat tiga pahala, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, "dan janganlah engkau bernafas di bejana." (HR. Muslim)

Kemudian apa lagi..?

Disunnahkan meneguknya tiga kali, walaupun boleh satu kali, tetapi adabnya tiga kali. Maka dapat empat pahala,
karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, "Apabila beliau meneguk air dari gelas maka beliau bernafas tiga kali (HR. Muslim).

Dan apabila dia telah meminumnya mengatakan, "Alhamdulillah", maka dapat lima pahala.

Rugilah mereka yang..
Sebagian orang minum dengan tangan kiri, tidak ada Bismillahnya, tidak ada apa-apanya, maka tidak ada derajat dengan satu gelas air.

Bersyukur dan bahagianya bagi..
Orang yang berilmu, berkumpul beberapa derajat dengan satu gelas air.

Ustadz Dr. Abdullah Roy, MA

Rabu, 18 September 2019

KISAH NYATA SEORANG DOKTER .

KISAH NYATA SEORANG DOKTER
.
Suatu hari, masuklah seorang wanita lanjut usia ke ruang praktek saya di sebuah Rumah Sakit. Wanita itu ditemani seorang pemuda yang usianya sekitar 30 tahun.
Saya perhatikan pemuda itu memberikan perhatian yang lebih kepada wanita tersebut dengan memegang tangannya, memperbaiki pakaiannya, dan memberikan makanan serta minuman padanya.
.
Setelah saya menanyainya seputar masalah kesehatan dan memintanya untuk diperiksa, saya bertanya pada pemuda itu tentang kondisi akalnya, karena saya dapati bahwa perilaku dan jawaban wanita tersebut tak sesuai dengan pertanyaan yang saya ajukan (gak nyambung).
Pemuda itu menjawab : “Dia ibu saya Dok, dan memiliki keterbelakangan mental sejak saya lahir.."
Keingintahuan saya mendorong saya untuk bertanya lagi : “Siapa yang merawatnya..?”
Ia menjawab : “Saya, Dok.."
Saya bertanya lagi : _“Lalu siapa yang memandikan dan mencuci pakaiannya..?”
Ia menjawab : “Saya suruh ia masuk ke kamar mandi dan membawakan baju untuknya serta menantinya hingga ia selesai.
Saya yang melipat dan menyusun bajunya di lemari..
Saya masukkan pakaiannya yang kotor ke dalam mesin cuci dan membelikannya pakaian yang dibutuhkannya.."
Saya bertanya : "Mengapa Anda tak mencarikan untuknya pembantu..?”
Ia menjawab : "Karena ibu saya tidak bisa melakukan apa-apa dan seperti anak kecil, saya khawatir pembantu tak memperhatikannya dengan baik dan tak dapat memahaminya, sementara saya sangat paham dengan ibu saya..”
Saya terperangah dengan jawabannya dan baktinya yang begitu besar.
.
Saya pun bertanya : "Apakah Anda sudah beristeri..?”
Ia menjawab : “Alhamdulillah, saya sudah beristeri dan punya beberapa anak..”
Saya berkomentar : “Kalau begitu berarti isteri Anda juga ikut merawat ibu Anda..?”
Ia menjawab : “Isteri saya membantu semampunya, dia yang memasak dan menyuguhkannya kepada ibu saya..
Saya telah mendatangkan pembantu untuk isteri saya agar dapat membantu pekerjaannya.. Akan tetapi saya berusaha selalu untuk makan bersama ibu saya supaya dapat mengontrol kadar gulanya.."
Saya bertanya : “Memangnya ibu Anda juga terkena penyakit gula..?"
Ia menjawab : “Ya, (tapi tetap saja) Alhamdulillah atas segalanya.."
Saya semakin takjub dengan pemuda ini dan saya berusaha menahan air mata.
Saya mencuri pandang pada kuku tangan wanita itu, dan saya dapati kukunya pendek dan bersih.
Saya bertanya lagi : “Siapa yang memotong kukunya..?”
Ia menjawab : “Saya Dokter, ibu saya tak dapat melakukan apa-apa.."
Tiba-tiba sang Ibu memandang putranya dan bertanya seperti anak kecil : “Kapan engkau akan membelikan untukku kentang..?”
Ia menjawab : “Tenanglah Ibu, sebentar kita akan pergi ke kedai..”
.
Ibunya meloncat-loncat karena kegirangan dan berkata : “Sekarang.. sekarang..!”
Pemuda itu menoleh kepada saya dan berkata : “Demi Allah, kebahagiaan saya melihat ibu saya gembira lebih besar dari kebahagiaan saya melihat anak-anak saya gembira..”
سبحان الله العظيم
Saya sangat tersentuh dengan kata-katanya.. dan saya pun pura-pura melihat ke lembaran data ibunya.
Lalu saya bertanya lagi : “Apakah Anda punya saudara..?”
Ia menjawab : “Saya putranya semata wayang, karena ayah saya menceraikannya sebulan setelah pernikahan mereka..”
Saya bertanya : “Jadi Anda dirawat ayah..?”
Ia menjawab : “Tidak, tapi nenek yang merawat saya dan ibu saya.. Nenek telah meninggal.. semoga Allah SWT merahmatinya, saat saya berusia 10 tahun..”
Saya bertanya : “Apakah ibu Anda merawat Anda saat Anda sakit, atau ingatkah Anda bahwa ibu pernah memperhatikan Anda..? Atau dia ikut bahagia atas kebahagiaan Anda, atau sedih karena kesedihan Anda..?”
.
Ia menjawab : “Dokter, sejak saya lahir ibu sudah tak mengerti apa-apa.. kasihan dia.. dan saya sudah merawatnya sejak usia saya 10 tahun..”
Saya pun menuliskan resep serta menjelaskannya..
Ia memegang tangan ibunya dan berkata : “Mari kita ke kedai..”
Ibunya menjawab : “Tidak, aku sekarang mau ke Makkah saja..!”
Saya heran mendengar ucapan ibu tersebut..
Maka saya bertanya padanya : “Mengapa ibu ingin pergi ke Makkah..?”
Ibu itu menjawab dengan girang : “Agar aku bisa naik pesawat..!”
Saya pun bertanya pada putranya : “Apakah Anda akan benar-benar membawanya ke Makkah..?”
Ia menjawab : “Tentu.. saya akan mengusahakan berangkat kesana akhir pekan ini..”
.
Saya katakan pada pemuda itu : “Tidak ada kewajiban umrah bagi ibu Anda.. lalu mengapa Anda membawanya ke Makkah..?”
Ia menjawab : “Mungkin saja kebahagiaan yang ia rasakan saat saya membawanya ke Makkah akan membuat pahala saya lebih besar daripada saya pergi umrah tanpa membawanya.."
Lalu pemuda dan ibunya itu meninggalkan tempat praktek saya..
Saya pun segera meminta pada perawat agar keluar dari ruangan saya dengan alasan saya ingin istirahat..
Padahal sebenarnya saya tak tahan lagi menahan tangis haru..
Saya pun menangis sejadi-jadinya menumpahkan seluruh yang ada dalam hatiku..]
.
Saya berkata dalam diri saya sendiri : “Begitu berbaktinya pemuda itu, padahal ibunya tak pernah menjadi ibu sepenuhnya..
Ia hanya mengandung dan melahirkan pemuda itu..
Ibunya tak pernah merawatnya..
Tak pernah mendekap dan membelainya penuh kasih sayang..
Tak pernah menyuapinya ketika masih kecil..
Tak pernah begadang malam..
Tak pernah mengajarinya..
Tak pernah sedih karenanya..
Tak pernah menangis untuknya..
Tak pernah tertawa melihat kelucuannya..
Tak pernah terganggu tidurnya disebabkan khawatir pada putranya.
.
Tak pernah.. dan tak pernah..!
Walaupun demikian.. pemuda itu berbakti sepenuhnya pada sang ibu.."
Apakah kita akan berbakti pada ibu-ibu kita yang kondisinya sehat..? Seperti bakti pemuda itu pada ibunya yang memiliki keterbelakangan mental..??
.
Ya Allah..
Ampuni kami, maafkan kesalahan dan kekhilafan kami yang telah meninggalkan bakti kami kepada orang tua kami terutama kepada ibu yang telah mengandung, merawat dan membelai kami.
.
Dialah yang memandikan kami dan memakaikan baju. Tapi di saat kami sudah dewasa, kami tak pernah ingat lagi dengan jasa beliau..
رب اغفر لي و لوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا
Selamat merenung.
Semoga bermanfaat.
.
Ya Allah...
😊✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
😊✔ Lapangkanlah hatinya
😊✔ Bahagiakanlah keluarganya
😊✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
😊✔ Mudahkan segala urusannya
😊✔ Kabulkan cita-citanya
😊✔ Jauhkan dari segala Musibah
😊✔ Jauhkan dari segala Penyakit, Fitnah,Prasangka Keji, Berkata Kasar, dan Mungkar
😊✔ Dan semoga yg , komen Aamiin dan membagikan status ini rezekinya berlimpah aamiin..
.
Boleh di SHARE sebanyak mungkin!!

Sabtu, 14 September 2019

BERAMAL UNTUK BEKAL HARI PEMBALASAN

*BERAMAL UNTUK BEKAL HARI PEMBALASAN*

📖 📖________✒

Saudaraku seiman ...

Para jamaah kaum muslimin rahimakumullah,

Marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, marilah kita beramal untuk MENGHADAPI hari pembalasan.

Yaitu suatu hari, saat *semua rahasia bakal terbuka* , perkara-perkara yang disimpan di dalam dada nampak menjadi nyata, dan isi hati akan diketahui.

Suatu hari, yang orang-orang durhaka mendapatkan celaka, segala dosa diperiksa, baik dosa-dosa kecil maupun dosa-dosa besar.

Suatu hari yang kehinaan dikenakan atas semua orang yang senang melanggar perjanjian dan berbuat kecurangan.

Pada hari Kiamat timbangan-timbangan amal ditegakkan, buku-buku catatan amal diperlihatkan. Semua orang mendapatkan BALASAN amal perbuatan masing-masing.

Orang yang _berbahagia_ akan mengambil buku catatan amalnya dengan tangan kanannya , sedangkan orang yang _celaka_ mengambil buku catatan amalnya dengan tangan kirinya .

Maka alangkah *rugi* , orang yang berbuat zalim dan maksiat. Sebaliknya, alangkah berbahagia orang-orang beriman yang menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya.

Marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan sandaran keselamatan.

Hendaklah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap berbagai kenikmatan dan kebaikan yang telah Dia anugerahkan.

Kita juga wajib untuk meniti jalan Salafush-Shalih, dan merenungkan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang berupa al-Kitab dan as-Sunnah.

Selanjutnya, perhatikanlah keadaan orang-orang kafir yang ada sebelum kita. Mereka berlaku sombong di muka bumi, memiliki berbagai cita-cita, dan juga menumpuk harta.

Namun telah datang kepada mereka *kematian yang menghancurkan segala kesenangan* . Ternyata ajal lebih dekat dibandingkan cita-cita mereka, musibah menyerang dengan segera, tanpa menunda dan tanpa memberikan kesempatan.

Sehingga kenikmatan dunia berubah menjadi siksaan di akhirat.

Saudaraku seiman ...

Memiliki cita-cita, menjadi orang kaya, tidaklah dilarang dalam Islam. Namun hendaknya cita-cita kehidupan dunia dan kekayaan yang dimiliki tidaklah membuat kita tenggelam melupakan kehidupan setelah kematian.

Semestinya cita-cita dan kekayaan tersebut kita jadikan sebagai sarana untuk semakin tunduk dan taat kepada Allah. Menjadikan kekayaan yang dimiliki *sebagai salah satu ibadah yang tidak bisa dilakukan oleh orang-orang yang tak punya* .

Dengan harta seseorang bisa bersedekah, membangun masjid, berderma, naik haji ke baitullah.

Dan dengan cita-cita dan kedudukan yang tinggi seseorang bisa menggunakan pengaruhnya agar orang lain mudah dalam beribadah, agar orang lain semakin dekat kepada Allah Ta’ala.

Marilah kita bertakwa kekpada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Marilah hitung amal kita sebelum dihitung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amal kita timbang sebelum ditimbang oleh Allah Yang Maha Kuasa.

*Persiapkan diri kita menghadapi pertemuan yang paling besar dengan Allah Ta’ala* . Sama sekali tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.

Apabila sangkakala ditiup maka *tidaklah ada lagi pertalian nasab* di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.

Barangsiapa yang *berat* timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.

Dan barangsiapa yang *ringan* timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka *KEKAL* di dalam neraka Jahannam.

Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.

Bukanlah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?

Mereka berkata:

*_”Ya Rabb kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang tersesat. Ya Rabb kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”._*

Allah berfirman:

*_”Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo’a (di dunia):”Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka , Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka;sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang._*

*(QS.al-Mukminun: 101-111)*

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memberikan taufik kepada kita dalam mengarungi kehidupan dunia yang berat ini, kehidupan yang penuh akan godaan syahwat dan syubhat, dengan taufik dan pertolongan-nya lah kita bisa selamat dalam kehidupan dunia ini, dan menjadi seorang yang sukses di kehidupan berikutnya. Allahumma amin…

✍🏼  _Majalah As-Sunnah, Edisi 09 / Tahun XVI / Shafar, 1434 H dengan tambahan dari tim KhotbahJumat.com_

Oleh: Mutiara Risalah Islam

Sabtu, 07 September 2019

_MUHARRAM DI PERSIMPANGAN JALAN PEMIKIRAN_*

📚 *_MUHARRAM DI PERSIMPANGAN JALAN PEMIKIRAN_*

1⃣❌ Pertama; Menurut orang syiah, Muharram adalah hari meratap, hari bersedih dan waktu berkabung, mereka membuat ritual melukai diri untuk meratapi kematian Hussein radhiyallahu 'anhu.

2⃣ ❌Kedua; Menurut orang kejawen, muharram atau suro adalah bulan yang penuh mistik, bulan keramat, bulan nyadren, ngaduse keris dst... kebanyakan kaum kejawen tak mau menikahkan anaknya dan membuat walimah di bulan yang dianggap keramat ini.

3⃣ ❌Ketiga; Menurut sebagian kaum pergerakan, Muharram adalah bulan instropeksi dan evaluasi diri maka mereka menyongsong bulan ini dengan membuat hal baru yaitu kegiatan kumpul bersama di malam tahun baru hijriyah yang dinamakan MABIT...sebagian ada yang memplesetkannya menjadi MABID (malam bid'ah)

4⃣ ☑Keempat; menurut ISLAM itu sendiri, Muharram adalah bulan yang mulia;

📌 Apa Saja Keutamaannya, silahkan dibaca berikut ini:

1.  Termasuk Empat Bulan Haram (suci)

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab), yang demikian itu adalah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah : 36)

2.  Muharram Adalah Bulan Terbaik Setelah Ramadhan

Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan:

Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dinamakan Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan ini. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 34)

3.  Bulan Muharram Dinamakan Syahrullah (bulannya Allah)

4.  Puasa Asyuro Di Dalamnya Merupakan Sebaik-Baik Puasa Setelah Ramadhan

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

5.  Tanggal 10 Muharram Adalah Hari di Selamatkannya Nabi Musa Dari Kezhaliman Fir'aun

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari)

6.  Puasa Asyura (10 Muharram) Menghapuskan Dosa Setahun Yang Lalu

Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162).

Dll....

Semoga bermanfaat...
________

📝 Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah

Repost By: Syiar Tauhid Aceh.
══════ 🌺✿🌺 ══════ 
Repost by :  
☘ *MUSLIMAH ISTIQOMAH* ☘group sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah (  _akhwat_ )
☎ Admin : +62812 6468 4099 / +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)

Rabu, 04 September 2019

Kenapa bibir kita {atas dan bawah} tidak bergerak sewaktu kita mengucapkan kalimah... Laaila ha illallaah ???

Kenapa bibir kita
{atas dan bawah}
tidak bergerak sewaktu kita mengucapkan kalimah...
Laaila ha illallaah ???

Coba ucapkan ... Laaila ha illallah....
Kedua~dua bibir kita tak bergerak kan?  Belum percaya??? coba ulangi lagi *Laaila ha illallah* Kenapa dan mengapa?

*Jawabannya:*
Itulah Rahmat ALLAH yang amat besar ke atas hamba-hamba~NYA…
Di saat sakaratul maut, tubuh kita tdk bisa apa~apa.
ALLAH memberikan pilihan paling mudah untuk hamba~NYA hanya melafadzkan...
Laila ha illallah... atau
Laa Ilaaha Ilallaah.
ALLAH tidak menuntut badan kita bergerak sedikitpun bahkan bibir kita.

Ini karena seseorang yang didatangi Sakaratul Maut
{Nazak} dia sudah tidak berdaya lagi menggerakkan seluruh tubuhnya kecuali LIDAH nya saja.

MasyaALLAH, ALLAHU AKBAR
SubhanALLAH sedemikian rupa ALLAH memberikan kemudahan saat orang~orang menghadapi kematian sebagian akan mendapati masa~masa sulit...
ALLAH benar~benar tdk menginginkan kalian masuk neraka, krn begitu sakitnya neraka, begitu tdk mampunya kalian masuk neraka, begitu luasnya neraka begitu ngerinya neraka,...
Seandainya saja percikan setetes api neraka turun kebumi, maka bumi & isinya hancur luluh lantak....

Mohon maaf apabila lidah ini pernah berkata/berucap sesuatu yg  kurang menyenangkan, semoga pesan ini bisa menjadikan kita lebih bisa menjaga lidah kita dalam bertutur/berucap.

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Sebarkan... kamu akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT

آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ