[28/10 09:56] Ibad_kpsda:
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Rasulullah ﷺ bersabda :
« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.”
(HR. Muslim).
Penjelasan :
------------
_Point KEDUA_
Hadits di atas menjelaskan bahwa Al Qur'an akan mendatangi para pembacanya yang telah membacanya sesuai dengan petunjuk Allah pada hari kiamat untuk memberikan pertolongan (syafaat) saat menghadapi sulitnya kehidupan hari kiamat.
Penjelasan Rasulullah ﷺ dalam hadist di atas harus menghasilkan 3 BENTUK KEIMANAN TERHADAP HARI AKHIR dalam diri setiap orang beriman :
1. Meyakini dengan seyakin-yakinnya tentang Kehidupan Hari Akhirat.
2. Merindukan semua janji-janji positif (Al Wa'd ) apa saja yang telah diberitakan Allah dan RasulNya tentang7 Kehidupan Akhirat dan muncul perasaan Takut (Khauf) atas semua ancaman (Al Wa'iid) agar ancaman tersebut tidak sampai menimpa diri kita.
3. Menjadikan motivasi untuk memperbanyak 'amal sholih dan menjauhi hal apa saja yang dilarang oleh Allah ﷻ .
Bagaimana cara merealisasikannya ?
*Pertama*:
Jadikanlah Al Qur'an sebagai renungan dan bacaan rutin kita setiap hari sampai akhir hayat.
*Kedua*:
Berusahalah untuk menghayati maknanya (melakukan tadabbur), terutama saat kita baca dalam sholat-sholat kita.
*Ketiga*:
Hadirilah Majelis Tadabbur Qur'an atau Kajian Tafsir Qur'an, agar kita memiliki semangat untuk mengamalkan Al Qur'an dengan sekuat tenaga.
*Keempat*:
Bangunlah keyakinan terhadap Hari Akhirat dan rindukanlah SyurgaNya, niscaya kita akan selalu merindukan Al Qur'an. Atau sebaliknya. Rindulah terhadap Al Qur'an, niscaya hati kita akan selalu merindukan kehidupan Hari Akhirat.
Seorang mukmin yang terbiasa melakukan hal seperti diatas akan memilki sumber motivasi yang besar dalam dirinya untuk memperjuangkan tegaknnya nilai-nilai Al Qur'an pada dirinya dan di dalam kehidupan umat manusia.
Keyakinan yang kuat terhadap kebenaran Kiamat (Kehidupan Akhirat) juga akan menghasilkan Motivasi Hidup yang luar biasa. Seperti yang dirasakan oleh Rasulullah ﷺ .
Disebutkan dalam sebuah riwayat :
قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ الْعَيْنِ ، فَلْيَقْرَأْ {إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ} ، وَ {إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ} ، وَ {إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ} " .
Artinya: Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang senang memerhatikan (peristiwa-peristiwa yang akan terjadi) pada hari kiamat, hendaknya dia membaca "idzasy-Syamsu Kuwwirot" (surat At-Takwir), dan "idzas-Samaa-unsyaqqot" (surat Al-Insyiqaq), dan "idzas-Samaa-unfathorot" (surat Al-Infithar).”
(HR. At-Tirmidzi)
Hadist di atas menggambarkan, apabila seorang Mukmin ingin merasakan suasana Hari Kiamat tervisualisasi (tergambar dengan jelas) dalam dirinya, maka Rasulullah ﷺ anjurkan agar dirinya sering membaca Qur'an surah At Takwir.
Ketika seseorang telah meyakini betapa dahsyatnya suasana yang akan terjadi pada Hari Kiamat nanti, ia akan sadar bahwa dalam menjalankan semua aktivitas kehidupan dunia, setiap manusia pasti membutuhkan Al Qur'an sebagai petunjuk menuju jalan keselamatan dirinya dalam menghadapi Hari Akhirat nanti.
Terlebih bagi seorang Mukmin, ia tidak ingin jauh dari Al Qur'an. Karena Al Qur'an akan selalu menjadikan dirinya selalu ingat dengan Kehidupan Akhirat. Dan kuatnya keyakinan terhadap Hari Akhirat ini menjadi tolok ukur kwalitas imannya kepada Allah ﷻ .
Adapun permasalahan yang sering terjadi saat kita berinteraksi dengan Al Qur'an adalah ketika kita belum mampu mentarbiyah (mendidik) diri dalam penghayatan keimanan terhadap Hari Akhirat. Inilah yang harus terus menjadi perhatian kita yang terbesar.
Dengan terus mengkaji Al Qur'an, insya Allah akan terbangun keyakinan yang kokoh terhadap Hari Akhirat, biidznillah.
Allah ﷻ telah berfirman didalam Al Qur'an :
وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
"Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sholatnya
(QS. Al-An'am : 92)
Di antara pesan dari ayat di atas bahwa :
_Al Qur'an dan Hari Akhirat harus difahami sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Karena hampir setengah dari isi Al Qur'an menjelaskan tentang bagaimana suasana Kehidupan Akhirat._
Oleh karena itu, proses interaksi dengan Al Qur'an merupakan upaya yang tidak bisa ditawar lagi agar diri kita dapat meraih pemahaman dan terbentuk keyakinan yang kuat tentang Kehidupan Akhirat.
Semoga Allah ﷻ terus memberikan HidayahNya kepada kita semua, sehingga hati kita terus bersemangat untuk mempersiapkan bekal menghadapi Kehidupan Akhirat dengan lebih dekat dengan Al Qur'an.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Bersambung ....
InsyaAllah.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
______________
📝 oleh :
Ustadz Abdul Aziz Abdur Ra'uf,
[28/10 09:56] Ibad_kpsda: *Menjadi Pembaca
Al Qur'an yg Produktif*
---------------------
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.”
(HR. Muslim)
Hadist diatas memiliki 3 pesan penting, yakni :
1. Pentingnya membiasakan membaca Al Qur'an dalam keseharian kita.
2. Pentingnya kita memperhatikan keadaan hati kita, agar keyakinan kita terhadap Hari Akhirat semakin kuat, saat kita berinteraksi dengan Al Qur'an.
3. Pentingnya diri menjadi Sahabat Al Qur'an.
Penjelasan :
------------
_Point Pertama_:
*Pentingnya membiasakan diri membaca Al Qur'an dalam keseharian kita.*
Kata "membaca" didalam Al Qur'an, diungkapkan dengan 3 istilah, yakni :
1. Qiro'ah.
2. Tilawah dan
3. Tartil.
Apa perbedaan masing-masing istilah tersebut dan apa pula pesan khusus di balik istilah-istilah itu ?
*QIRO'AH*
-----------
Qiro'ah secara bahasa memiliki makna : merangkum dan mengumpulkan.
Jadi Qiro'ah Al Qur'an adalah aktivitas membaca Al Qur'an yang harus dapat menghasilkan rangkuman teks dan pemahaman atas ayat Al Qur'an yang sedang dibacanya. Dan didalam aktivitas membaca tersebut terjadi suatu proses yang kita sebut dengan menghafal Qur'an.
Pada zaman kehidupan para Salaf, seseorang yang telah menguasai Al Qur'an, maka disebut si fulan Qoro'al Qur'an. Jarang disebut sebagai hafidzo Al Qur'an.
*TILAWAH*
------------
Secara etimologi Tilawah artinya "mengikuti".
Jadi Tilawah Al Qur'an adalah membaca Al Qur'an yang harus menghasilkan kesiapan dan kesigapan dalam mengikuti dan melaksanakan seluruh petunjuk yang ada di dalam Al Qur'an.
*TARTIL*
---------
Secara bahasa Tartil artinya adalah indah dan teratur. Jadi seseorang dikatakan telah membaca Al Qur'an dengan Tartil, jika ia telah membaca Al Qur'an dengan hukum-hukum Tajdwid yang sudah dibakukan oleh Para Ulama.
Jadi, agar bacaan Al Qur'an kita merangkum semua makna sebagaimana penjelasan di atas, maka harus menghasilkan hafalan, menumbuhkan semangat pengamalan dan memenuhi kesesuaian atas hukum tajwidnya.
....Bersambung
______________
📝 oleh :
Ustadz Abdul Aziz Abdur Ra'uf,
حفظه الله تعالى