Seorang teman di Saudi Arabia memiliki tetangga yang tak pernah shalat dan berpuasa.
Suatu hari, teman ini bermimpi kedatangan lelaki.
Dalam mimpinya itu, lelaki tadi memintanya agar mengajak tetangganya yang tak pernah shalat untuk umrah.
Ia kaget oleh mimpinya namun ia tak hiraukan.
Anehnya mimpi yang sama terulang.
Akhirnya ia mendatangi seorang syaikh (ustadz) untuk bertanya tentang mimpi tsb.
Syaikh berujar bhw jika mimpi terulang lagi, ia mesti merealisasikan mimpinya itu.
Dan benar saja, ia bermimpi lagi.
Lantas ia mengunjungi tetangganya untuk menawarkannya umrah bersama.
_“Sobat, ayo umrah bersama kami.”_
_“Bagaimana aku akan umrah sementara aku tak pernah shalat.”_
_“Tenang saja. Aku akan mengajarkanmu shalat.”_
Ia pun mengajarkannya kemudian lelaki itu mengerjakan shalat.
_“Baik, aku sudah siap. Mari berangkat. Tapi, bagaimana aku umrah sementara aku tak tahu caranya.”_
_“Nanti di mobil kuajari.”_
Keduanya dgn senang hati berangkat untuk ibadah umrah dengan mengendarai mobil.
Setelah tiba, mereka melakukan tuntunan yang disyariatkan.
Selesailah proses ibadah umrah. Dari mulai thawaf, sa'i hingga tahallul.
Keduanya pun akan kembali pulang.
_“Sebelum pulang, adakah engkau ingin melakukan sebuah amal yang engkau anggap penting?”_ Tanyanya kepada tetangganya.
_“Iya. Aku ingin shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim.”_
Sang tetangga pun shalat. Kemudian, terjadilah hal yang menakjubkan. Ia meninggal dalam keadaan bersujud..!
Lelaki yang membawanya kaget dan tersentak. Bagaimana mungkin lelaki yang hadir dalam mimpinya dan diajak umrah, meninggal, seolah-olah dia adalah sarana kematiannya.
Akhirnya, jenazah dibawa pulang ke rumah istrinya.
Ia bertanya dalam hati, bagaimana mungkin lelaki yang tak pernah shalat dan puasa, meninggal saat umrah dalam keadaan sujud?
Dia mendapatkan anugerah Allah berupa _husnul khatimah_, bahkan mati sebagai syahid fii sabilillah..???
Ia berpikir pastilah ada amal spesial dan rahasia yang dilakukannya.
Kepada istri almarhum, ia bertanya tentang ini.
Sang isteri sembari menangis menjawab, _“Kami memiliki tetangga seorang wanita tua renta. Suamiku begitu mengasihani dan menyayanginya. Suamiku selalu membuatkan sendiri sarapan, makan siang dan makan malam lalu mengantarkannya kpd wanita tua itu. Wanita itu kerapkali mendoakan _husnul khatimah_ _untuk suamiku...”_
*******
Saudaraku...
Aku teringat nasihat guruku, syaikh Rajhi :
_“Usahakan ya ikhwan,”_ kata syaikh, _“kalian mesti memiliki amal rahasia yang hanya Allah dan engkau saja yang tahu. Ini akan membantu kalian selamat dalam mengarungi dunia hingga sampai di negeri akhirat nanti.”_
Pemuda dalam kisah di atas memiliki amal rahasia yaitu memberi makan wanita tua yang merupakan tetangganya.
Ia pun berteman dengan orang shalih yang merupakan _wasilah_ (sarana) menuju _husnul khatimah_nya.
_“Sungguh,”_ tutur syaikh Rajhi, _“banyaklah berteman dengan orang-orang shalih yang dekat dengan Al-Qur’an, niscaya kamu akan terbimbing olehnya...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar