Rabu, 27 November 2019

SUDAHKAH KITA BERBAKTI PADA ORANG TUA SAAT MEREKA TELAH WAFAT🌹

🌹SUDAHKAH KITA BERBAKTI PADA ORANG TUA SAAT MEREKA TELAH WAFAT🌹

Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, 

"Bakti pada kedua orang tua setelah mereka wafat ialah dengan; 
- mendoakan kebaikan untuk mereka, 
- memintakan ampun bagi keduanya, 
- memuliakan teman-teman mereka, 
- bersedekah atas nama mereka (kedua orang tua)
- dan menyambung silaturahmi yang kamu tidak punya hubungan kecuali karena berkaitan dengan mereka berdua. 
Ini semua ialah bentuk bakti pada orang tua saat mereka telah meninggal." Wallahu A'lam

Semoga Bermanfaat
📲 Raih manfaat dan kebaikan dengan menyebarkan pesan ini, semoga menjadi amal sholeh yang tidak akan terputus pahalanya...

Jagalah Allah

[27/11 17.58] +62 813-1966-8577: 🔰 _tadzkirah_
•••••••••••••••••••••••••••

⚜ *MINTA TOLONG HANYA KEPADA ALLAH* ⚜

HADITS ARBAIN KESEMBILAN BELAS 19

بسم الله الرحمن الرحيم


🔅 Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, 
beliau berkata : 

Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, 

maka beliau bersabda : 

*💞Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara:* 

*1⃣Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu,* 

*2⃣Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu.* 

*3⃣Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah,*

*4⃣ jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.* 

▪▫▪▫
[27/11 17.58] +62 813-1966-8577: *✅Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu,*

*mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu,* dan



*✅jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu*.

*Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.*

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih)


▪▫▪▫
[27/11 17.58] +62 813-1966-8577: ✅ ```menjaga Allah itu artinya, melaksanakan perintah perintah Allah, dan menjauhi larangan Nya```


✅ ibnu rajab al hambali berkata hadits di atas mengandung wasiat yang agung, 

kaidah umum dari perkara yang penting, yaitu *masalah tauhid*


✅ dalam hal meminta, jangan *meminta kecuali hanya kepada Allah*


✅ ketika meminta tolong kepada sesama manusia, wajib manusia itu masih hidup, mampu untuk membantu


✅ siapapun *tidak akan bisa memberikan petunjuk atau hidayah,* bahkan nabi tidak bisa memberikan hidayah kepada pamannya abu thalib, *kecuali dengan ijin Allah*


✅ sebaliknya, *bila Allah sudah berkehendak, maka tidak ada yang bisa seseorang pun yang menyesatkan*


▪▫▪▫
[27/11 17.58] +62 813-1966-8577: ✅  takdir ini sesungguhnya *sudah tertulis di lauh mahfuz, ± 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi*


✅  Allah mengawali penciptaan makhluknya yaitu qolam / pena, untuk menulis semua yang akan terjadi hingga hari kiamat

wallahu alam




📜◎❅ *CHANNEL MEDIA DAKWAH* ❅◎📜
_@dmMar'atushshalihah_
︼︼︼︼︼︼︼︼︼︼︼︼

Selasa, 26 November 2019

RENUNGAN PAGI* 🌅 *ANDAI SAJA...*

*RENUNGAN PAGI* 🌅 
*ANDAI SAJA...*

Seandainya kita menengok *al-Qur'an* seperti kita menengok *handphone* kita, kita pasti telah mengkhatamkan al-Qur'an dalam beberapa hari sahaja! 

Andai saja kita bersungguh *menjaga shalat* seperti kita bersungguh mengisi *baterai HP* kita, niscaya para malaikat akan menyalami kita di jalan-jalan yang kita lalui! 

Andai saja ada *Wifi di mesjid-mesjid* kita, pasti ia akan *dipenuhi jamaah!*

Andai saja kita *bersedekah* sejumlah *kuota bulanan* kita, niscaya akan terberatkanlah timbangan amal kita, akan tersembuhkan sakit-sakit kita, dan akan terurailah kegelisahan jiwa ini!

Andai saja kita mencari dan *memperhatikan kerabat dan tetangga* kita seperti kita memperhatikan anggota-anggota grup kita, niscaya *rahmat Allah* akan meliputi kehidupan kita!

Sedikit renungan, karena aku adalah satu di antara hamba yang pelalai dan pelupa itu...

By AMT

Minggu, 24 November 2019

KELUARGA MUSLIM

📆 Kamis, 24 Rabiul Awwal 1441H / 21 November 2019

📚 KELUARGA MUSLIM
 
📝 Pemateri: Ustadz Bendri Jaisyurrahman (@ajobendri)

📋 Anakku, Inilah Tempat Tinggalmu

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Parenting akan mempengaruhi lingkungan tempat tinggal.

Orang yang tidak mengerti pendidikan anak biasanya sembarangan juga mencari lingkungan tempat tinggal.

Bahkan nabi Nuh sampai berdo'a dan diabadikan di surat Al Mu’minun ayat 29 :

وَقُلْ رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ

“Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat”.

Tugas orang tua :
a. Menciptakan lingkungan yang baik (jika sudah terlanjur). 
b. Memilihkan lokasi yang baik bagi perkembangan anak. 

Ada sebuah kisah nyata, ada seorang anak yang sangat sulit diatur bahkan kalau Maghrib malah menyetel musik keras-keras, dan setelah ditelusuri, kompleks perumahannya memang mewah namun rata-rata didiami oleh non muslim, dan sekitar rumah tidak ada mushalla atau masjid.

Karena orangtuanya juga masih memiliki rumah yang lain, maka dimintalah orang tua anak tersebut pindah di rumah yang dekat dengan masjid.

Tak lama kemudian, orang tua anak tersebut pindah ke rumah yang dekat dengan masjid itu.

Dan masya Allah, setelah sekitar sebulan pindah, anaknya banyak berubah. Yang tadinya tidak mau shalat, sekarang selalu shalat ke masjid.

Maka, jelaslah mencari lingkungan rumah yang baik itu sangat penting. Dan itu adalah tugas orang tua. 

Jika kita terlanjur dalam lingkungan yang belum baik, maka kita perlu mendidik lingkungan sekitar. Misalnya dari mendidik anak tetangga. Kalau anak tetangga lupa kita didik, maka pengaruh yang buruk ke anak kita akan bisa tertular.

Mendidik anak sendiri akan berat jika tidak dibarengi mendidik anak tetangga.

Janganlah kita jadi orang tua bagi anak sendiri, jadilah juga orang tua untuk anak-anak tetangga atau orang lain.

Tips memilih lokasi tempat tinggal yang baik :
1. Jauh dari tempat maksiat.
Seperti do'a nabi Ibrahim, dalam surat Ibrahim ayat 35 :

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”

Bahkan Allah mengeluarkan nabi Luth dan keluarganya serta orang-orang shaleh dari negeri kaum sodom karena Allah tahu pengaruh buruk (LGBT) itu sangat besar dan mudah menular. Dan hal ini diabadikan di surat Adz Dzariyaat ayat 35 :

فَأَخْرَجْنَا مَنْ كَانَ فِيهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

“Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu.”

2. Dekat dengan masjid
Hal ini dapat dilihat pada surat Ibrahim ayat 37 :

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah rezeki kepada mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Hadist :
Ibnu Abbas RA mengatakan, ”Masjid adalah rumah Allah di muka bumi, yang akan menyinari para penduduk langit, sebagaimana bintang-bintang di langit yang menyinari penduduk bumi (diriwayatkan oleh Imam Thabrani)

3. Jauh dari pusat perbelanjaan.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

"Sebaik-baik tempat adalah masjid, dan seburuk-buruk tempat adalah pasar (HR. Thabrani dan Al Hakim)

4. Dekat dengan berkumpulnya orang-orang shaleh.

Dalam QS. Al ahzab ayat 41 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.

Jika kita dekat dengan orang yang senantiasa berdzikir, maka kita pun akan terus mengingat Allah.

Kesimpulan:
Sangat penting memilih lingkungan rumah, jika terlanjur mendapat lingkungan yang buruk, maka kita usahakanlah untuk bisa mewarnai yang baik. Kita Didik anak-anak sekitar agar lingkungan juga ikut baik.

Wallahu a'lam bish showab

Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Sebarkan! Raih Pahala

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Dipersembahkan oleh: manis.id

📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis

💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS, 
No Rek BSM 7113816637

Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis

Jumat, 22 November 2019

H HARYANTO, Ibadah Sepanjang Jalan JURAGAN BUS YANG TERLIHAT SEDERHANA.

H HARYANTO, Ibadah Sepanjang Jalan JURAGAN BUS YANG TERLIHAT SEDERHANA.

Dia cuma anak petani. Menggapai cita-cita menjadi tentara akhirnya banting setir jadi juragan bus. Salat jamaah wajib bagi sopir armadanya.

Dream - Di jalur Pantura, bus-bus itu hilir mudik. Armadanya selalu terlihat mengkilat. Pertanda bus itu masih prima dan terawat. Entah sudah berapa ratusan ribu orang dari Ibukota menaiki armada itu.

Badan bus itu sebetulnya tak ada beda dengan angkutan masal lainnya. Namun memang bus itu selalu terlihat baru. Di kawasan Terminal Pulogadung, Jakarta  Timur, armada ini kerap parkir. Sebaris kata terpambang di sisi kanan dan kiri bus dalam bentuk huruf tersambung berwarna merah. Bus itu berlogo Haryanto.

Di dekat pintu masuk depan maupun bagian sopir, menara kuno terpajang dengan sangat megah.

Ya, bus-bus itu memang milik Perusahaan Otobus (PO) Haryanto. Nama PO ini mirip seperti nama orang. Memang si empunya armada ini bernama H Haryanto.

Dari nol, pria kelahiran Kudus ini merintis bisnisnya. Dari hanya beberapa unit, kini armada bus Haryanto telah mengular.

***

Haryanto bukan orang yang terlahir kaya. Dia cuma anak dari pasangan buruh tani di Kudus, Jawa Tengah. Kehidupan masa kecilnya begitu sulit. Sampai-sampai kedua orangtuanya harus mencari penghasilan tambahan menjadi tukang pemisah tulang  dengan daging ikan di pasar.

Hanya keuletan dari kedua orangtua Haryanto yang membuat penghasilan pas-pasan itu bisa mencukupi hidup keluarga ini. Keuletan yang kelas ditularkan kepada Haryanto kecil.

Sejak kecil, bekerja sudah keseharian Haryanto. Dari menggembalakan sapi orang lain, mencari rumput, hingga berjualan es pernah dilakoni. Semua itu dijalani lepas pulang sekolah.

Haryanto adalah sosok remaja yang bandel. Dia tidak gamang meninggalkan sesuatu jika merasa tidak cocok. Lihatlah pengalaman sekolahnya. Tak kerasan duduk berlama-lama di bangku Sekolah Teknik Menengah (STM), Haryono memutuskan berhenti. Nekat merantau ke Tangerang tanpa uang sepeserpun.

“ Saya mau mengubah nasib,”....

 

2 dari 3 halaman
Saya Mau Mengubah Nasib

Bukan tanpa alasan Haryanto berontak seperti itu. Dia ternyata punya mimpi. Ingin mengenakan seragam loreng, menjadi seorang tentara. Dan sekolah baginya tidak mampu mewujudkan mimpinya menjadi tentara.

Hal itulah yang menjadi alasan Haryanto pergi meninggalkan rumahnya di Kudus.

Tiba di Tangerang, Haryanto lantas mencoba peruntungan mendaftar sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Keberuntungan seperti memihak pada Haryanto. Hingga pada tahun 1979, Haryanto terpilih dan menjadi anggota Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). Tugas pertamanya di Tangerang.

“ Saya dididik jadi pengemudi, tugas saya mengangkut alat-alat berat, meriam, beras, dan perminyakan,” kata Haryanto.

Menjadi pengemudi di lingkungan tentara, Haryanto cuma mendapatkan upah Rp 18.000 setiap bulan. Hanya bisa menutupi kebutuhan hidup dan mengontrak rumah. Sisanya, bisa untuk menabung.

Kehidupan rumah tangga yang dijalani pada 1982 mengubah semua. Kebutuhan hidup membengkak. Bukan hanya satu mulut yang disuapi. Gaji yang diterima sudah tak menutup kebutuhan.

“ Untuk bayar sewa rumah saja saya utang,” ucap Haryanto.

Tak patah arang, Haryanto memutuskan jadi sopir angkot. Hitung-hitung tambang pemasukan saat gaji tak bisa diandalkan. Berbekal pengalaman pengendara kendaraan berat, Haryanto mengantarkan penumpang.

Saban pagi sampai pukul 15.00, dia melakoni profesi sambilan itu. Dilanjutkan menjadi tentara di kesatuannya samoai pukul 10 malam. Namun itu belum selesai. Pulang dinas, Haryanto kembali menyopir angkot hingga larut malam.

Waktu istirahat Haryanto terpangkas sangat signifikan. Tetapi, dia melakukan pekerjaan itu dengan ikhlas demi menghidupi keluarganya.

Dua tahun menikah menjalani profesi ganda, kondisi keluarga Haryanto tak juga membaik. Bermodal uang tabungan Rp1 juta, sebuah angkot dari pabrikan Daihatsu dibelinya. Angkot itu dia jalankan sendiri.

Tak dinyana, usaha angkotnya ternyata semakin ramai. Mimpi sebagai tentara disudahi. Bukan tak sanggup, tapi takut profesi sebagai sopir angkot mengganggu tugas-tugas di kesatuan. Surat pengunduran diri pun diajukan Haryanto

Berpangkap kopral, Haryanto mengakhiri impian yang sudah dipupuknya sejak kecil.

Kini kopral purnatugas ini bisa menjalani profesi baru dengan leluasa. Menjadi seorang sopir angkot.

Lama kelamaan, usaha angkot Haryanto berkembang dan menguasai hampir sebagian besar trayek seputar Tangerang. Dalam 10 tahun saja, Haryanto telah memiliki 100 unit angkot di tahun 2000.

Tak puas cuma jadi juragan angkot, Haryanto menambah cabang usahanya. Dia membuka showroom khusus angkot di Tangerang. Pelbagai angkot dengan beragam modifikasi terpampang di sana. Usaha ini pun meraup sukses. Meski begitu, Haryanto masih belum puas.

Hingga puncaknya, Haryanto memberanikan diri mengajukan pinjaman usaha ke sebuah bank nasional. Tak disangka, pengajuannya dikabulkan. Bank memberikan kredit Rp3 miliar. Uang ini dipakai membeli enam unit bus.

Dengan enam unit tersebut, Haryanto mulai mengibarkan bendera bernama PO Haryanto. Penumpang dari ibukota menuju beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur dilayani. Sampai nama Haryanto begitu melekat di jalur Pantura.

Merasa kualitas sebagai faktor penting, Haryanto melatih seluruh sopirnya agar tidak mengemudi ugal-ugalan. Perilaku yang sangat sulit ditemukan di sebuah perusahaan pengangkutan. Namun nasihat itu dijalani benar. Makin jatuh hatilah penumpang pada PO ini.

Hingga saat ini, diperkirakan jumlah armada bus yang dia miliki mencapai lebih dari 83 unit.

***

3 dari 3 halaman
Asalkan Mau Salat

Meski berawakan bandel, Haryanto ternyata tidak sekalipun meninggalkan ajaran agama. Salat lima waktu tak pernah ditunda apalagi ditinggalkan. Salat baginya adalah kunci kesuksesan.

Kebiasan ini yang ditularkan kepada seluruh karyawannya. “ Orang yang kerja sama saya mudah, saya ajak bekerja, asalkan mau salat berjamaah,” kata dia.

Haryanto memang pribadi yang dikenal begitu sederhana. Dia sangat ramah pada orang lain dan rajin ibadah. Tengok saja pengumuman yang terpanjang di setiap busnya.

Para kru diwajibkan salat fardlu dan memberikan hak kepada penumpang untuk menjalankan salat. Apabila dalam perjalanan, maka bus wajib berhenti di masjid jika waktu salat sudah tiba. Kru yang melanggar harus siap-siap tidak menerima upah selama satu kali perjalanan pulang pergi.

Tidak hanya itu, Haryanto pun memberikan penghargaan kepada para karyawan. Dia menyadari betul haji merupakan ibadah yang tidak semua orang bisa menunaikan. Kebanyakan karena faktor keuangan.

Hal itu membuat Haryanto membuat program menghajikan seluruh karyawannya. Program itu merupakan bentuk penghargaan bagi seluruh karyawan yang telah membantu membesarkan PO bus miliknya.

Haryanto adalah satu potret muslim yang tidak pernah meninggalkan ajaran Islam  sedikitpun. Meski sibuk dengan urusan duniawi, jika panggilan salat berkumandang, dia dan seluruh karyawannya berhenti bekerja dan mendirikan salat jemaah.

Rabu, 20 November 2019

Berhati - hatilah jika banyak cicak di rumah ]

[ Berhati - hatilah jika banyak cicak di rumah ]

Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca. Ternyata kita harus berhati hati jika di rumah banyak sekali cicak selain hewan yang merugikan bernama tikus. 

Untuk itulah mengapa hewan kecil melata bernama "cicak" ini di sunnahkan untuk di bunuh. 

Ternyata banyak hikmah nya, di antaranya :

1) Kotoran dan bangkai cicak najis sehingga membatalkan wudhu dan shalat. 

- "Yang rajih adalah pendapat jumhur ulama, bahwa kotoran cicak dan juga bangkainya adalah termasuk najis. Sehingga wajib dihindari dan dibersihkan jika mengenai badan, pakaian atau tempat-tempat yang dipakai untuk beribadah. Wallahu a’lam"

2. Cicak adalah musuh Nabi Ibrahim

- Cicak memiliki sifat munafik yakni berkhianat. 

Dalam haditsnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda yang artinya: “Bahwasanya ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak. Karena sesungguhnya cicak itu mengembus-embus api yang membakar Ibrahim.” (HR. Ahmad)

3. Membunuh Cicak berpahala

- Didalam kitab Shahih Muslim  disebutkan, “Barangsiapa yang membunuh cicak pada satu kali pukulan maka baginya seratus kebaikan. Dan jika pada pukulan kedua maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang pertama), dan jika pada pukulan ketiga maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang kedua).”

4. Cicak bisa menjadi media sihir

- mungkin pernah terjadi, ada cicak yang tiba tiba sudah mati mengering. Atau hangus. Dan kita perlu waspada karena cicak ini termasuk hewan melata yang sering di jadikan media pembawa sihir. 
Banyak dari golongan jin yang menjelma rupa menjadi cicak (hewan melata) untuk meletakkan racun sihir dirumah.

" Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kami bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud hewan melata dan ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian” (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan sanad yang shahih).

5. Cicak mengandung bakteri escherichia coli (E coli)

- mikroba yang terkandung dalam cicak bisa menyebabkan sakit perut dan membahayakan kesehatan tubuh. 
Maka harus hati hati jika ada makanan atau minuman yang kejatuhan kotoran cicak. 
- jangan lupa menutup makanan dan minuman kita di malam hari karena kita tidak pernah tau ada penyakit apa yang masuk ke dalamnya termasuk salah satunya jika cicak menjilatinya. 

Rasulullah bersabda : 
"matikanlah lampu-lampu kalian, jika kalian hendak tidur. Dan tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bejana serta wadah-wadah makan dan minum kalian" (Hr Bukhori) 

*Wallohu a'lam*
Semoga bermanfaat 🙏🏻

Selasa, 12 November 2019

ELEGI CINTA ZAINAB BINTI MUHAMMAD, PUTRI SULUNG RASULULLAH

Bismillah 

*ELEGI CINTA ZAINAB BINTI MUHAMMAD, PUTRI SULUNG RASULULLAH*

Sebelum Nabi Muhammad shallallahu alaihu wasallam diangkat menjadi rasul, Abul Ash bin Rabi’ menghadap beliau. 

“Saya ingin menikahi Zainab, putri sulung Anda”

Sebuah contoh kesantunan dan tatakrama.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Aku tak mau melakukannya sebelum meminta izin padanya”. 

Sesuai syariat yang nanti akan diwahyukan kepadanya.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam menyampaikannya pada Zainab,

“Anak pamanmu mendatangiku dan menyebut-nyebut namamu. Apakah engkau rela ia menjadi suamimu?”

Wajahnya memerah dan ia tersenyum. Malu-malu.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam kemudian menikahkan Zainab dengan Abul Ash. 

Bermulalah dahsyatnya sebuah kisah cinta. 

Dari pernikahan berkah ini lahirlah Ali dan Umamah.

Tiba masanya muncul sebuah masalah baru.

Yaitu, terkait diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai Rasul Allah. Saat itu Abul Ash sedang bepergian beberapa saat lamanya. 

Ketika ia kembali, Zainab sudah memeluk Islam dan mengimani risalah yg dibawa ayahnya. Abul Ash pun mengetahuinya.

Zainab berkata, “Aku punya sebuah berita besar untukmu”.

Abul Ash berdiri, lalu meninggalkan Zainab. Zainab mengejarnya, kemudian ia berkata:

“Ayahku diutus sebagai nabi dan aku telah memeluk Islam.”

Abul Ash menjawab, “Bagaimana sikapmu? Beritahu aku!”

Zainab menimpali, “Aku takkan mendustakan ayahku. Karena ia bukan pendusta. Ia adalah orang jujur dan sangat dipercaya.

Bukan hanya aku yang berislam kepadanya. Ibuku dan saudara-saudaraku juga melakukannya.

Ali bin Abi Thalib sepupuku juga beriman. Anak bibimu, Usman bin Affan juga memeluk Islam. Sahabatmu Abu Bakar juga menyatakan Islam”.

Kalau Aku…. kata Abul Ash.
“Aku tak mau nanti orang-orang mengatakan Abul Ash menghinakan kaumnya, kafir dengan nenek moyangnya demi istrinya. Ayahmu pasti akan tertuduh. Mohon maaf. Hargailah sikapku?”

Sebuah dialog cinta yang jauh dari memperturutkan ego dan gengsi.

Zainab tersenyum, “Jika bukan aku, siapa lagi yang akan memaklumimu? Tapi suamiku, aku adalah istrimu. Aku ingin membantumu dalam kebaikan hingga engkau bisa memutuskannya dengan benar.”

Zainab membuktikan kata-katanya selama 20 tahun. Ia bersabar. Setia dengan cintanya. Setia dengan akidahnya.

Abul Ash tetap berada dalam sikapnya. Hingga sampailah saat hijrah nabawi. Zainab menghadap ayahnya.

“Ya Rasulallah, mohon izin aku ingin menetap bersama suamiku.” 

Bukti cintanya yang sangat dalam. Dan Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengizinkannya dengan penuh sayang.

Zainab menetap di Mekkah. 

Saat terjadi Perang Badar, suaminya memutuskan bergabung berperang bersama pasukan Quraisy. Menarget Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan kaum muslimin.
Suaminya memerangi ayahnya.

Bermalam-malam ia menangis dan merintih, tenggelam dalam duka. Ia panjatkan doa dan bermunajat penuh kepasrahan.

“Ya Allah… aku takut jika setiap matahari terbit akan menerima kenyataan bahwa anakku menjadi yatim atau aku kehilangan ayahku…”

Abul Ash bertempur masih dengan keyakinanya. Meski ia sendiri tak benar-benar yakin akan sikapnya.

Usailah pertempuran Badar. Abul Ash tertawan. Beritanya sampai ke Mekkah.

Dengan penuh cemas ia menanyakan tentang kabar ayahnya

“Kaum Muslimin menang” ia mendapat kabar demikian.
Ia bersujud pada Allah, mensyukuri karunia-Nya. Ia juga bertanya berita tentang suaminya.

Mereka menjawab, “Ia ditawan oleh mertuanya.”

Ia bergegas ingin menebus suaminya. Ia kirimkan kalung perhiasan.

Ia tak punya apa-apa yang berharga selain perhiasan dari ibunya yang ia kenakan.

Perhiasan yang selalu melekat di dadanya. Kalung itu kemudian dibawa saudara kandung Abul Ash menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam terhenyak ketika melihat kalung istrinya, Khadijah yang sangat dikenalnya.

“Tebusan siapa ini?”

“Tebusan Abul Ash bin Rabi`”

Ada tetesan air mengalir dari pelupuk mata beliau, seraya berbisik pelan, 

”Ini adalah kalung Khadijah.”

Sebuah ungkapan kesetiaan yang terpatri dalam hati. Tak luntur meski jasad pemiliknya sudah bertahun-tahun terpendam dalam tanah.

Beliau kemudian berdiri dan berkata, “Wahai manusia… Lelaki ini tidak aku cela sebagai menantu.”

Sebuah narasi pengakuan dan sikap adil yang nyata.

“Mengapa kalian tak bebaskan ia dari tawanan? Mengapa kalian tak mengembalikan kalung tebusannya kepada Zainab?”

Para sahabat menjawab , “Labbaik, wahai Rasulullah”

Kesantunan dan ketaatan tertulis dalam sejarah.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam kemudian memberikan kalung tersebut kepada Abul Ash dan berkata, 

“Sampaikan kepada Zainab agar jangan mengabaikan kalung Ibunya, Khadijah.” 

Sebuah pesan cinta dan kesetiaan yang dahsyat.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam berkata, “Wahai Abul Ash aku sampaikan sebuah rahasia.”

Kemudian Abul Ash mendekati Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam 

“Wahai Abul Ash, sesungguhnya Allah sudah memerintahkan kepadaku untuk memisahkan antara perempuan muslimah dan orang kafir. Maka, kembalikanlah putriku kepadaku!”

Dengan penuh penghormatan Abil Ash berkata, “Siap. Aku akan melakukannya!”

Zainab keluar rumah menuju gerbang kota Mekkah hendak menyambut jantung hatinya.

Sabar ia tunggu kedatangan suaminya.

Abul Ash terlihat. Tak lama kemudian ia mendekat.

Suaminya membisikinya, “Aku akan pergi”

“Ke mana?” pendar mata binar Zainab kembali meredup

“Bukan aku, tapi Engkau yang pergi. Aku berjanji menyerahkanmu pada ayahmu!”

“Mengapa?”

“Untuk memisahkan antara aku dan dirimu. Kembalilah pada ayahmu!”

Abul Ash menepati janjinya.

“Mengapa engkau tak membersamaiku saja. Masuklah Islam” 

Zainab membujuk penuh harap, penuh cinta.

Dan Abul Ash tetap pada pendiriannya. Zainab pun meninggalkan Mekkah. Meninggalkan suaminya. Menaati perintah Allah dan ayahnya. Ia hijrah ke Madinah membawa anak-anaknya.

Sejak saat itu, selama 6 tahun silih berganti para lelaki melamarnya. Namun, Zainab tak pernah berkenan menerima. Ia tetap setia menunggu cintanya yang tertinggal di Mekkah. Bersama sekeping harap agar mantan suaminya datang menghadap ayahnya dan membersamainya kembali seperti sedia kala.

Setelah tahun-tahun sulit. Menjelang terjadinya Fathu Makkah, Abul Ash sebagaimana biasa ia melakukan perjalanan, berdagang ke negeri Syam.

Dalam perjalanan pulang ke Mekkah ia bersama kafilah dagang Quraisy membawa 100 ekor unta dengan 170 orang. Mereka terendus oleh pasukan mata-mata umat Islam. Mereka pun akhirnya ditawan. Namun, Abul Ash berhasil kabur, lenyap dan menghilang.

Abul Ash berlindung di balik kegelapan malam yang semakin gelap serta larut. Ia mengendap-endap memasuki kota Madinah. Bersembunyi beberapa saat.

Menjelang fajar, ia semakin mendekat. Rumah Zainab yang ditujunya. Inilah tsiqoh, sebuah kepercayaan.

Zainab bertanya, “Apakah Engkau datang dalam keadaan muslim?”

Abul Ash menjawab, “Bukan. Aku kabur!”

“Mengapa engkau tidak berislam saja”

“Tidak”

Abul Ash meminta jaminan dan perlindungan. Dan Zainab bersedia melindungi. Menjamin dirinya.

“Jangan takut, anak bibiku. Selamat datang wahai Abu Ali dan Abu Umamah”

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berdiri di mihrab, mengimami kaum muslimin Shalat Fajar berjamaah. 

Beliau mengucapkan takbiratul ihram, para makmum di belakang beliau juga bertakbir. 

Saat itu dari shaf jamaah perempuan, Zainab mengangkat suaranya. Ia berkata, 

“Aku Zainab binti Muhammad, telah memberi jaminan kepada Abul Ash, maka lindungilah dia.”

Ketika selesai shalat, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam menoleh kepada para jamaah dan bertanya, 

“Apakah kalian semua mendengar seperti yang aku dengar?”

Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

“Demi Dzat yang diriku ada dalam genggaman-Nya. Aku tidak tahu kecuali apa yang aku dengar, seperti yang kalian dengar. Sungguh orang yang paling lemah di antara kaum muslimin telah memberi perlindungan.”

Nabi Shallallahu alaihi wasallam berdiri menyeru, 

“Wahai para manusia. Sungguh terhadap lelaki ini sebagai menantu, saya tidaklah mencelanya. Menantuku ini telah berbicara denganku dan ia membenarkanku, ia memberi janji dan ia menunaikan janjinya terhadapku”.

Penuh khidmat dan hening para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam mendengarkannya.

“Bila kalian setuju untuk mengembalikan hartanya dan membiarkannya pulang ke negerinya, maka ini lebih aku sukai. Tetapi bila kalian menolak, maka semua urusan kuserahkan kepada kalian, keputusan ada di tangan kalian. Saya takkan memprotesnya.”

Inilah musyawarah. Beliau tidak menggunakan otoritas kepemimpinannya.

“Kami bersedia menyerahkan kembali hartanya” 

Para sahabat menyetujui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Dan inilah adab dan kesantunan sebagai balasan keteladanan dan tawadhu pemimpin.

Lalu Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

“Wahai Zainab, kita telah memberi perlindungan kepada orang yang engkau beri perlindungan dan jaminan.”

Lalu Rasulullah membersamai putrinya ke rumahnya.

“Wahai Zainab! Hormatilah Abul Ash. Dia itu putra bibimu, dia adalah ayah dari anak-anakmu. Tetapi jangan dekati dia, itu tidak halal bagimu.” 

Syariat dipraktekkan dan dipadu dengan akhlak mulia serta kasih sayang.

Zainab menganggukkan kepala, “Labbaik, wahai Rasulullah.”

Zainab menemui Abul Ash bin Rabi’ dan berkata, 

“Perceraian kita telah menyulitkan kita. Maukah engkau masuk Islam dan tinggal bersama kami?”

Harapan dan cinta menyatu, keluar dari bibir putri manusia termulia. Namun, Allah belum mengabulkannya.

Abul Ash mengambil hartanya dan pulang menuju Mekkah.

Sesampai di kota Mekkah ia berkata kepada penduduk Mekah, 

“Wahai penduduk Mekkah, terimalah harta kalian. Apakah masih ada yang kurang?”

Mereka menjawab, “Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu. Engkau telah menunaikan amanah dengan sangat baik.”

Abul Ash berkata, “Aku sungguh bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya.”

Bergegas, Ia pun pergi berhijrah menuju Madinah. Menjemput hidayahnya. Menyusun kembali kepingan cinta dan kesetiaannya.

Ketika waktu fajar, ia memasuki kota Madinah. Ia bergegas menghadap Nabi Shallallahu alaihi wasallam. 

Dia berkata, “Wahai Rasulullah, kemarin Engkau memberi perlindungan kepadaku. Kini, saksikanlah aku datang dan bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.”

Abul Ash melanjutkan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau memberi izin kepadaku untuk kembali (ruju’) kepada Zainab?”

Nabi Shallallahu alaihi wasallam memegang pundak Abul Ash dan berkata, “Mari berjalan bersamaku.”

Beliau ke rumah Zainab, mengetuk pintu dengan penuh bahagia.

“Anakku, Zainab. Ini anak bibimu datang kepadaku. Dia meminta izin kepadaku untuk kembali kepadamu. Bersediakah engkau?”

Maka, nampak muka Zainab kemerahan seraya tersenyum, malu-malu. Pertanda rela, ungkapan persetujuannya.

Seisi Madinah gegap gempita, menyambut bahagia. Merayakan pertemuan cinta dan kesetiaan. Langit cerah, seputih ketulusan cinta Zainab.

Namun, ini bukan akhir sebuah kisah…

Setahun kemudian, Zainab putri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dipanggil oleh Allah. Ajalnya telah sampai.

Isak tangis kesedihan Abul Ash terdengar menyayat siapa saja yang mendengarnya. Para sahabat menyaksikan.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengusapnya. Turut merasakan kesedihan yang mendalam. Menerima takdir Allah dengan penuh keimanan.

Suara berat Abul Ash menyeruak, “Wahai Rasulullah aku tak mampu hidup tanpa Zainab”

Dan benar, setahun kemudian ia menyusul kekasihnya.

Menghadap Allah subhânahu wa ta’âlâ

Itulah kisah tentang cinta dan kesetiaan. 

Bersyukurlah, Allah telah karuniakan perempuan baik mendampingimu. Rawatlah cintanya. Ajaklah membangun istana cinta di dunia. Kelak Allah akan membalasmu dengan karunia cinta yang abadi, kesetiaan yang tak pernah luntur oleh masa.

Dialih bahasakan oleh al-faqîr ilâ ‘afwi rabbih Dr. Saiful Bahri
dengan beberapa perubahan redaksi dan penambahan.

Sumber tulisan:
1.https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=208173 atau di tautan: https://al-maktaba.org/book/31615/34748

2. Beberapa redaksi diambil dari At-Tarikh al-Islamiy karya Mahmud Syakir, Siyar a’lâm an-Nubalâ karya Imam al-Hafizh Syamsuddin adz-Dzahabiy.

3. Hadis jaminan Zainab kepada Abul Ash juga diriwayatkan oleh ath-Thabraniy, al-Hakim dan al-Baihaqi dari riwayat Ummu Salamah ra.

****

(Ustadz Budiansyah Abu Nizar)

Reshare
*Jodohku💝Mahromku*
_Menikah itu MUDAH Bila dg iman_

Http://instagram.com/Jodohku_mahromku

Senin, 11 November 2019

SAUDI VS INDONESIA*

*SAUDI VS INDONESIA*

*_Perbedaan hanya di saat* ```Adzan dikumandangkan```, *namun pengaruhnya sangat luar biasa_*

Secara akal, dari segi wilayah, *Indonesia sepuluh kali lipat lebih luas dari Saudi*

Dari segi kekayaan alam, *Indonesia punya apel, asem, belimbing wuluh, cermai, dukuh, enau, flamboyan, gandaria, honje, kecapi, labu, mangga, nanas, okra, pisang, quince, rambai, sirsak, terong ungu, vanilla, wuni, pepaya, pala, alpukat, jambu, jeruk, bangkuang, semangka, nangka, duren,rambutan,Kesemek,klengkeng dan ribuan buah lainnya*

Saudi, *hanya punya buah kurma*

Indonesia, sepanjang mata memandang *ijo royoroyo, menghampar pohon yang rindang, kayu yang kuat, dan sayur mayurnya*

Saudi, sepanjang mata memandang *kering kerontang, gersang, berdebu berbatu-batu*

Indonesia, di bawah bumi *ada minyak bumi, gas, batubara, nikel, perak, tembaga, alumunium, timah, besi, emas dan intan*

Saudi, *hanya punya minyak bumi*

Indonesia, *di atas bumi ada minyak kelapa, minyak sawit, minyak jagung, dan minyak kedelai, minyak orang-aring, minyak jelantah apalagi.*

Saudi, *hanya punya minyak zaitun Bro....*

Indonesia, *sepanjang tahun cuaca segar*

Saudi, *musim panas membakar kulit, musim dingin meremukkan tulang*

Indonesia punya *ayam, bebek, burung, puyuh, merak, kijang, kambing, sapi, kerbau, gurame, lele, ikan mas, belut, dan mujair*

Saudi, *hanya punya kambing, sapi dan unta*

Indonesia, *punya 17ribu pulau*

Saudi, *gak punya satu pulau pun*

Indonesia, *dikelilingi lautan penuh ikan, kerang, kepiting, rumput laut dan mutiara*

Saudi, *hanya secuil sambungan dari Laut Merah*

Kenapa Saudi yang *penduduknya sedikit kaya raya?*
Kenapa Saudi yang *wilayahnya kecil kaya raya?*
Kenapa Saudi yang *hanya punya pohon kurma kaya raya?*

_*Jawabnya adalah ketika adzan berkumandang*..._

_Lihatlah..._
_*Dimana petani Indonesia ketika adzan berkumandang*_ _dan dimana *petani Saudi* ketika adzan berkumandang_

_*Dimana pedagang Indonesia ketika adzan berkumandang*_ _dan dimana *pedagang Saudi* ketika adzan berkumandang_

_*Dimana pejabat Indonesia ketika adzan berkumandang*_ _dan dimana *pejabat Saudi* ketika adzan berkumandang_

 _*Seharusnya Indonesia lebih makmur dari Saudi, secara akal fikiran.*_

_Tapi karena Indonesia,_ _*tidak ada keberkahan maka walaupun gemah ripah, alamnya kaya raya, ijo royoroyo penduduknya miskin dan berhutang....*_

_Saudi, *walaupun negerinya kering kerontang dan gersang tapi penduduknya kaya raya dan bisa memberi hutang.....*_

_Dan *Indonesia makin tepuruk dan nyaris terkutuk* lantaran _*meninggalkan sholat tepat waktu dan berjamaah*_

*(HAYO BANGKIT SAUDARAKU)*

_*Back to masjid*_
_Lihat Saudi..._
_*Masjidnya* makmur...._
_*Rakyatnya* makmur...._
_*Apa engkau* tidak melihat ???...._
_*Turki mulai bangkit dan makmur* karena warganya kini _*sholat berjamaah di mesjid*_

*Alloh SWT berfirman*

ﻭَﺃْﻣُﺮْ ﺍَﻫْﻠَﻚَ ﺑِﺎﻟﺼَّﻠٰﻮﺓِ ﻭَﺍﺻْﻄَﺒِﺮْ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ؕ ﻟَﺎ ﻧَﺴْﺌَﻠُﻚَ ﺭِﺯْﻗًﺎ ؕ ﻧَﺤْﻦُ ﻧَﺮْﺯُﻗُﻚَ ؕ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻗِﺒَﺔُ ﻟِﻠﺘَّﻘْﻮٰﻯ

_*"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat (tepat waktu) dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya (berjamaah di mesjid). Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan akibat (sholat seperti) itu adalah kebaikan (karunia, rezeki, keberkahan, ampunan, dan pahala) bagi orang yang bertakwa".*_

*(QS. Thaahaa : 132)*
*Ayo mulai saat ini* kita niatkan bersama-sama ajak saudara laki-laki muslim kita untuk _*jaga Sholat 5 waktu tepat waktunya dan berjamaah di Masjid*_
Bila anda Muslim, *Share* Agar Indonesia menjadi negara yang *kaya raya* disebabkan dari Ketaqwaan Rakyatnya
_*Aamiin Yaa Rabbal'Aalamiin*_

Sabtu, 09 November 2019

KISAH NYATA SEORANG DOKTER SETELAH IKTIKAF DI MESJID 3 HARI*

📜  *KISAH NYATA SEORANG DOKTER SETELAH IKTIKAF DI MESJID 3 HARI*

KISAH NYATA yg inspiratif di Bandung .

Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga  hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.

Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.

Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.

“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.

Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.

Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.

Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”

Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.

Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.

“Bapak sebelum ke sini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"

Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan

Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.

Ajaib! banyak pasien yang sembuh.

Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.

Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb. untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.

Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.

Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.

Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.

Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.

Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzikir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.

Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.

Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.

Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.

Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.

Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.

Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin:  sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.

“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”

Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.

Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat,..... kisah nyata...........

Dr. Agus Thosin, SpJP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) praktek di RSAI Bandung
                   ┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈

📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini ke 3 group, semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

Jumat, 08 November 2019

BALASAN PEDIH kebiasaan MEMINTA OLEH OLEH kepada ORANG YANG BEPERGIAN

.

*Asthagfirullah... Ternyata*

 *BALASAN PEDIH kebiasaan MEMINTA OLEH OLEH kepada ORANG YANG BEPERGIAN*

"Kebiasaan hampir sebagian besar masyarakat kita ketika teman, saudara, kerabat, tetangga berpamitan akan bepergian maka kalimat pertama yang diucapkan adalah _meminta oleh oleh_ dg ucapan *_Jangan lupa oleh²nya yaa_*)

"Karena seringnya melakukan ini maka *_meminta oleh oleh_* dianggap sebagai hal yang wajar.

"Ternyata kebiasaan ini merupakan kesalahan yang harus segera dihentikan , karena meminta oleh oleh teman atau kerabat yang bepergian dilarang oleh Rasulullah SAW

"Rasulullah SAW bersabda:
Terus menerus (mksdnya kebiasaan) seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan diwajahnya tidak ada sepotong daging pun *(HR. al-Bukhari 1474 dan Muslim 1725)*

"Ketika kita meminta oleh oleh sama artinya kita telah *membebaninya* dengan *titipan dan amanah*
 
Hal ini tidak diperbolehkan karena belum tentu orang tersebut akan selamat dan menjaga amanahnya.

Mulai detik ini marilah kita ubah kebiasaan kita *minta oleh²* dengan *_mendoakan keselamatan, kesehatan,dan kelancaran teman, kerabat, dan saudara kita yang berpamitan bepergian_*

Semoga bermanfaat,
Barrakallahu fiikum.
Wassalamua'laikum Wr Wb.🙏🏻

Copas...
Mohon.maaf apabila saya sering menanyakan oleh² ketika tmn² ada yg sdng bepergian..
🙏🙏🙏


.

Rabu, 06 November 2019

Waktu

🕘 🇼 🇦 🇰 🇹 🇺 🕞
Berhati2 dalam Mengunakan waktu yang Di titipkan oleh Allah SWT.
        
Kalau Di Masa Lalu Kita Belajar *Waktu* Adalah *Uang*, 

*Mulai Saat Ini Mari Kita  Belajar !!!* 

*Waktu*  Adalah  *Nafas* ".
*Waktu*  Adàlah *Ibadah*".

*Waktu Adalah Nafas* Yang Setelah Terlewat Tidak Akan Bisa Kembali

*WAKTU Adalah Ibadah* Karena  Setiap Detik Harus Bernilai Ibadah. Apa Pun Aktivitasnya.

*Manusia* Sesungguhnya Hanya Pengendara Di Atas Punggung Usianya. 

Digulung Hari Demi Hari, Bulan Dan Tahun Tanpa Terasa.

Nafas Kita Terus Berjalan Seiring Jalannya Waktu, Setia Menuntun Kita Ke Pintu Kematian.

Sesungguhnya *Dunia*-Lah Yang Makin Kita *Jauhi* ...Dan

*Liang Kubur*-Lah Yang Makin Kita *Dekati*...

1 Hari Berlalu, Berarti 1 Hari Pula Berkurang Usia Kita.

Umur Kita Yang Tersisa Di Hari Ini Sungguh Tidak Ternilai Harganya, 

Sebab Esok Hari Belum Tentu Jadi Bagian Dari Diri Kita.

Karena Itu, *Jangan Biarkan* HARI INI  Berlalu Tanpa KEBAIKAN Yang Bisa Kita LAKUKAN,

JANGAN Tertipu Dengan *USIA MUDA*, Karena *SYARAT* Untuk MATI Tidaklah Harus *TUA*.

JANGAN Terperdaya Dengan Badan *Sehat*, Karena *SYARAT  MATI* Tidak Pula Harus *SAKIT*....

*Teruslah*

*Berbuat Baik…*

*Berkata Baik…*

WALAU Tidak Banyak Orang Yang *Mengenali Kebaikan Kita*, Tapi *KEBAIKAN* Yang Kita Lakukan Adalah *KEBAHAGIAAN* Dimana Perbuatan BAIK Kita Akan Terus Dikenang Oleh Mereka Yang Kelak Kita Tinggalkan.
Jadilah Seperti *AKAR Yang TIDAK TERLIHAT*, Tapi Tetap *MENYOKONG KEHIDUPAN*...

Jadilah Seperti *JANTUNG Yang TIDAK TERLIHAT*, Tapi Terus *BERDENYUT* Setiap Saat TANPA HENTI; 

Hingga Membuat Kita *TERUS HIDUP*, Sampai *BATAS WAKTUNYA Untuk BERHENTI*...

Mari... Jadikan Hari Ini *Lebih Baik* Dari *Hari Kemarin*.dan Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini...

💞 " *Jangan lupa untuk bahagia dan membahagiakan orang" disekitar kita. Kita tidak hidup sendiri di dunia ini.

*Semoga kita tergolong dalam bingkai kebaikan yg d kenang sepanjang zaman*

# *edisi lulur jiwa*

Kenapa kebenaran terasa berat??

Kenapa kebenaran terasa berat??

Beberapa waktu ini berpikir kenapa fakta yang terang benderang masih sulit diterima oleh sebagian kalangan.

Sebagai agama yang syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) segala problematika kehidupan terjawab dalam petunjuk Quran dan Hadits.

Paling tidak ada 5 sebab kenapa kebenaran terasa berat:

PERTAMA, Akibat Salah Gaul.
Berteman tentu dengan siapa saja tanpa pilih-pilih, namun harus cermat bila ingin jadikan teman dekat/sahabat.

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Menurut Imam Nawawi,Hadits ini tunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab.

Ibnu Hajar Al Asqalani katakan : Hadits ini dorong untuk bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”

KEDUA, Akibat Tak Mau Belajar Agama.
Di era tingkat disruptif tinggi seperti sekarang dengan hadirnya internet termasuk social media di dalamnya, buat generasi suka yang instant tanpa mau susah payah nuntut ilmu kepada sumbernya untuk ikuti kajian Islam. Sehingga telan bulat-bulat segala hal tanpa dikunyah. Cenderung ikuti hawa nafsu yang belum jelas kebenarannya, bukan bicara dengan dalil tapi dalih. Disinilah dibutuhkan ilmu/belajar ilmu agama supaya tak salah jalan.

“ … Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surga …” (HR. Muslim)

"niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al Mujadilah:11.

KETIGA, Akibat suka bermaksiat.
Tanpa sadar berbuat maksiat akibat kebodohan diri yang tak mau cari ilmu. Seperti tak paham kan dosa riba, pentingnya jaga aurat, kewajiban muamalah yang sesuai syariat,dll.

“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat dzalim.” (Al-An’am: 144).

“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari nomor 71 dan Muslim nomor 1037).

KEEMPAT, Akibat Penyakit Hati
Karena kurang pondasi ilmu, mudah sekali ikuti hawa nafsu, tak jadikan syariat sebagai sandaran. Berakibat penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, negatif, pesimis, dll.

“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216)

Ibnul Qoyim jelaskan bahwa salah satu upaya yang harus di lakukan orang yang miliki penyakit hati adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk dengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan sunah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal, merupakan nutrisi bagi hati manusia.

KELIMA, Tak jalankan Islam secara Kaffah (keseluruhan).
Akibat ideologi kapitalis sehingga munculkan penyakit sekulerisme yang pisahkan urusan kehidupan dengan agama, dianggap agama hanya seputar urusan ibadah / shalat saja, namun untuk urusan lainnya seperti politik,ekonomi,sosial,dll gunakan panduan  lain, padahal Islam adalah agama sempurna, setiap muslim wajib terikat dengan hukum syara.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah: 208)

Nahhh... ITULAH kelima faktor yang bikin hati keras membatu sebagian orang sulit terima cahaya kebenaran.

Agung Nugroho Susanto
( https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10207929208684196&id=1116242893&set=a.10203215306399585 )