Rabu, 06 November 2019

Kenapa kebenaran terasa berat??

Kenapa kebenaran terasa berat??

Beberapa waktu ini berpikir kenapa fakta yang terang benderang masih sulit diterima oleh sebagian kalangan.

Sebagai agama yang syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) segala problematika kehidupan terjawab dalam petunjuk Quran dan Hadits.

Paling tidak ada 5 sebab kenapa kebenaran terasa berat:

PERTAMA, Akibat Salah Gaul.
Berteman tentu dengan siapa saja tanpa pilih-pilih, namun harus cermat bila ingin jadikan teman dekat/sahabat.

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Menurut Imam Nawawi,Hadits ini tunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab.

Ibnu Hajar Al Asqalani katakan : Hadits ini dorong untuk bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”

KEDUA, Akibat Tak Mau Belajar Agama.
Di era tingkat disruptif tinggi seperti sekarang dengan hadirnya internet termasuk social media di dalamnya, buat generasi suka yang instant tanpa mau susah payah nuntut ilmu kepada sumbernya untuk ikuti kajian Islam. Sehingga telan bulat-bulat segala hal tanpa dikunyah. Cenderung ikuti hawa nafsu yang belum jelas kebenarannya, bukan bicara dengan dalil tapi dalih. Disinilah dibutuhkan ilmu/belajar ilmu agama supaya tak salah jalan.

“ … Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surga …” (HR. Muslim)

"niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al Mujadilah:11.

KETIGA, Akibat suka bermaksiat.
Tanpa sadar berbuat maksiat akibat kebodohan diri yang tak mau cari ilmu. Seperti tak paham kan dosa riba, pentingnya jaga aurat, kewajiban muamalah yang sesuai syariat,dll.

“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat dzalim.” (Al-An’am: 144).

“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari nomor 71 dan Muslim nomor 1037).

KEEMPAT, Akibat Penyakit Hati
Karena kurang pondasi ilmu, mudah sekali ikuti hawa nafsu, tak jadikan syariat sebagai sandaran. Berakibat penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, negatif, pesimis, dll.

“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216)

Ibnul Qoyim jelaskan bahwa salah satu upaya yang harus di lakukan orang yang miliki penyakit hati adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk dengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan sunah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal, merupakan nutrisi bagi hati manusia.

KELIMA, Tak jalankan Islam secara Kaffah (keseluruhan).
Akibat ideologi kapitalis sehingga munculkan penyakit sekulerisme yang pisahkan urusan kehidupan dengan agama, dianggap agama hanya seputar urusan ibadah / shalat saja, namun untuk urusan lainnya seperti politik,ekonomi,sosial,dll gunakan panduan  lain, padahal Islam adalah agama sempurna, setiap muslim wajib terikat dengan hukum syara.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah: 208)

Nahhh... ITULAH kelima faktor yang bikin hati keras membatu sebagian orang sulit terima cahaya kebenaran.

Agung Nugroho Susanto
( https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10207929208684196&id=1116242893&set=a.10203215306399585 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar