📝📢🎙⚠
*Apa Yang Perlu Kita Lakukan ketika Tahun Baru?*
⁉ *Jawab:*
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
🎇 Perayaan tahun baru termasuk *hari raya non muslim.*
📝 Dengan bukti, perayaan ini memiliki latar belakang ideologi.
⚠ Sehingga bukan sebatas tradisi yang berkembang di masyarakat. Tapi yang terjadi adalah hari raya non muslim yang diikuti kaum muslimin..
🥀 dan seperti inilah dampak buruk ikut-ikutan orang kafir, sehingga ketika perayaan itu digelar, *tidak lagi bisa dibedakan mana muslim, mana kafir.*
📚 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingatkan,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
_*“Siapa yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.”*_ (HR. Ahmad 5114, Abu Daud 4033 dan dihasankan al-Albani).
✔ Setelah kita memahami bahwa *perayaan ini dilarang secara syariat*, lalu apa yang perlu kita lakukan ketika tahun baru?
✌🏻 Ada 2 pilihan, dan kita akan mempertimbangkan mana yang lebih memungkinkan,
1⃣ ```Dicuekin, sikapi saja seperti tidak terjadi apa-apa.```
2⃣ ~*Membuat acara tandingan lainnya,*~ seperti tahajud berjamaah di masjid atau kajian tengah malam atau dzikir mujahadahan, dst…
👆🏼Hari raya non muslim sudah ada sejak zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
👉🏻 Bahkan sudah ada sejak zaman sebelumnya. Sehingga kita bisa meniru bagaimana cara beliau bersikap..
🚪Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang di kota Madinah, penduduk kota tersebut merayakan dua hari raya, Nairuz dan Mihrajan.
🎙 Beliau pernah bersabda di hadapan penduduk madinah,
قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا، فَإِنَّ اللهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْرًا مِنْهُمَا، يَوْمَ الْفِطْرِ، وَيَوْمَ النَّحْرِ
_*“Saya mendatangi kalian dan kalian memiliki dua hari raya, yang kalian jadikan sebagai waktu untuk bermain. Padahal Allah telah menggantikan dua hari raya terbaik untuk kalian; idul fitri dan idul adha.”*_ (HR. Ahmad 12827 & dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
‼ Perayaan *Nairuz dan Mihrajan adalah hari raya orang persia – agama Majusi –*.
✌🏻Dua hari perayaan dimeriahkan penduduk madinah, *isinya hanya bermain-main dan makan-makan*. Sama sekali *tidak ada unsur ritual* sebagaimana yang dilakukan orang majusi, sumber asli dua perayaan ini.
📢 Namun mengingat dua hari tersebut adalah perayaan orang kafir, *Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya.* Sebagai gantinya, Allah berikan dua hari raya terbaik: Idul Fitri dan Idul Adha.
❌ Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ~memberikan acara tandingan, seperti dhuha berjamaah atau diganti kajian.~
🗣 Beliau hanya mengingatkan bahwa itu dilarang dan selanjutnya
✋🏻 ```tidak perlu digantikan dengan acara tertentu``` di hari itu..
🕌 karena gantinya adalah idul fitri dan idul adha.
⚠ Karena itulah, *tidak dianjurkan membuat acara tandingan ketika malam tahun baru.*
✔ Cukup diceukin saja, anggap tidak ada apapun.
📝 Justru membuat acara tandingan ketika malam tahun baru, termasuk menjadikan malam itu sebagai malam istimewa, sehingga dilakukan ibadah khusus.
🕋 Kita bisa tiru seperti suasana di tanah suci, tidak ada suasana apapun yang berbeda antara malam tahun baru dengan malam sebelumnya.
Demikian, Semoga manfaat. Allahu a’lam.
✍🏻 Ustadz Ammi Nur Baits, Lc.
🌏 Sumber : https://konsultasisyariah.com/30875-apa-yang-perlu-kita-lakukan-ketika-tahun-baru.html
══════ 🌺✿🌺 ══════
Repost by :
☘ *MUSLIMAH ISTIQOMAH* ☘group sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah ( _akhwat_ )
☎ Admin : +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar