Senin, 05 Februari 2018

Hadits Makmum Harus Mengikuti Imam

*ONE DAY ONE HADITH*
*Senin, 19 Jumadil Awal 1439 H/ 5 Februari 2018 M*

*Makmum Harus Mengikuti Imam*

بسم الله الرحمن الرحيم

كتاب الصّلاة
باب ائتمام المأموم بالإمام

حَدَّثَنَا يَحْيَى بنُ يَحْيَى وَ قُتَيْيَةُ بنُ سَعِيْدٍ وَ أَبُو بَكْرٍ بن أَبِي شَيْبَةَ وَ عَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بنُ حَرْبٍ وَأَبُو كُرَيْبٍ جَمِيْعًا عَنْ سُفْيَانَ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِيِّ : سَمِعْتُ أَنَسَ بْنِ مَالِكٍ يَقُولُ: *سَقَطَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ فَرَسٍ فَجُحِشَ شِقُّهُ الْأَيْمَنُ فَدَخَلْنَا عَلَيْهِ نَعُودُهُ فَحَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَصَلَّى بِنَا قَاعِدًا فَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ قُعُودًا فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعُونَ* (رواه مسلم)

*Artinya :*
........dari Anas bin Malik RA (W. 93 H), dia berkata, "Nabi Saw pernah jatuh dari kuda sehingga bagian kanannya terluka, lalu kami datang menjenguk beliau. Kemudian tiba waktu shalat, lalu beliau shalat bersama kami sambil duduk dan kami pun shalat di belakang beliau sambil duduk. Ketika selesai shalat, beliau bersabda, *"Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk diikuti. Kalau imam bertakbir maka bertakbirlah, kalau imam bersujud maka bersujudlah, kalau imam bangun maka bangunlah, kalau imam mengucapkan, sami'allahu liman hamidah ucapkanlah rabbanaa walakal hamdu. Apabila imam shalat dengan duduk, maka shalatlah kamu semua dengan duduk."* HR. Muslim (W. 261 H)

*Istifadah :*
Dalam hadis di atas, Rasulullah Saw mengajarkan kita untuk selalu mengikuti gerakan imam dalam sholat dan tidak boleh mendahuluinya. Bahkan dalam hadis lain secara tegas Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam orang yang mendahului imam : _"Apakah seseorang diantara kalian tidak takut apabila ia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan rubah bentuknya menjadi bentuk keledai?"_
Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani menjelaskan bahwa perubahan bentuk merupakan ancaman yang sangat berat. Ini menunjukkan bahwa mendahului imam merupakan hal yang sangat dilarang dalam salat berjamaah.

Mengikuti imam artinya tidak mendahului gerakan imam. Dalam kitab-kitab fikih Syafi'iyyah dijelaskan bahwa apabila gerakan makmum lebih dahulu dari imam, salat menjadi batal. Dan bila gerakan makmum dan imam serentak (berbarengan), salat tidak batal, namun hukumnya makruh. Oleh karenanya makmum disunnahkan untuk memperlambat gerakan dari imam.

*[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-sunnah]*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar